Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dokter Terkenal di AS Ini Curiga Hillary Clinton Diracun Rivalnya

Setelah didiagnosa pneumonia, calon presiden AS Hillary Clinton kini diduga telah diracun hingga jatuh sakit oleh rivalnya.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Dokter Terkenal di AS Ini Curiga Hillary Clinton Diracun Rivalnya
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hilary Clinton 

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Setelah didiagnosa pneumonia, calon presiden AS Hillary Clinton kini diduga telah diracun hingga jatuh sakit oleh rivalnya.

Usai kedapatan nyaris pingsan saat upacara peringatan peristiwa 9/11, kondisi kesehatan Clinton menimbulkan banyak spekulasi dan teori.

Semuanya berujung pada pertanyaan soal apakah kesehatan Clinton pantas membuatnya untuk menjabat sebagai Presiden AS.




Dokter yang memeriksa Clinton usai meninggalkan upacara 9/11 telah mengatakan bahwa mantan Menteri Luar Negeri itu menderita pneumonia.

Namun, ada lagi teori baru soal penyakit Clinton itu, datang dari seorang dokter forensik patologi ternama AS Bennet Omalu.

Menurutnya, ada kemungkinan Clinton diracun hingga jatuh sakit dalam upacara peringatan tersebut.

"Saya menyarankan tim kampanye Clinton untuk melakukan analisis toksikologi pada darah Clinton," tulisnya di Twitter.

BERITA TERKAIT

"Ada kemungkinan dia diracun," tambahnya.

Bahkan, Omalu mengatakan bisa jadi pelaku di baliknya adalah rivalnya dari Partai Republik Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Saya tak percaya pada Putin dan Trump. Untuk mereka berdua, soal meracun itu mungkin saja dilakukan," katanya lagi.

Omalu dikenal sebagai ahli forensik patologi dan neuropatologi terbaik dunia, yang pernah mencetak pencapaian bersejarah di bidang medis.

Namanya mencuat usai menemukan penyakit kronis traumatis dalam otak seorang pemain futbol profesional AS yang sudah meninggal dunia.

Teori soal diracun dari Omalu itu sempat membuat geger media berita dan netizen, namun hal itu malah dianggap konyol oleh tim kampanye Clinton.

"Tiap hari makin sulit rasanya mengikuti teori konspirasi soal Hillary Clinton. Lama-lama semakin konyol," kata juru bicara tim kampanye Clinton, Glen Caplin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas