Perangi Peredaran Narkoba, 12 Polisi Tewas di Filipina
Dua belas polisi tewas dan 16 lainnya terluka di tengah perang melawan perdagangan narkoba di Filipina.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco

TRIBUNNEWS.COM, DAVAO - Dua belas polisi tewas dan 16 lainnya terluka di tengah perang melawan perdagangan narkoba di Filipina.
Demikian kepolisian nasional Filipina mengumumkan hal itu, Senin (19/9/2016).
Sebanyak 12 polisi jadi korban tewas akibat perang terhadap kartel narkoba itu dari 1 Juli hingga 18 September 2016.
Ke-12 polisi itu berasal dari berbagai daerah di Filipina yang tewas saat menjalankan operasi anti-narkoba.
Sementara 16 lainnya tengah mengalami luka parah.
Pada konferensi pers di Camp Crame, Kepala Polisi Nasional Filipina Arnel Esmaña mengatakan keluarga polisi yang tewas dalam bertugas berhak mendapatkan penghargaan dari negara berupa uang sebanyak 250.000 Peso yang diambil dari dana sosial Presiden.
Ada juga asuransi karena meninggal dunia dalam tugas, dana pensiun seumur hidup dan tunjangan penguburan dari komisi kepolisian nasional.
Sementara bagi anggota polisi yang menderita luka permanen juga akan menerima 250.000 peso.
Juga 100.000 peso (mata uang Filipina) untuk mereka yang menderita cedera utama dan 50.000 peso untuk mereka yang menderita luka ringan.
Untuk menghindari korban di sisi polisi, polisi akan dilengkapi unit-unit tempur khusus seperti unit Special Weapons and Tactics (SWAT) serta harus mengenakan rompi pelindung antipeluru saat memburu bandar narkoba.
PNP telah mencatat 1.152 tersangka narkoba tewas dalam operasi narkotika dari 1 Juli sampai 19 September. (Philippine Daily Inquirer).