Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

12 Relawan Tewas Saat Truk Misi Kemanusiaan Dibom di Aleppo

18 truk dari seluruhnya 31 truk yang berada dalam konvoi bantuan itu hancur akibat serangan udara pada Senin (19/9/2016) malam.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 12 Relawan Tewas Saat Truk Misi Kemanusiaan Dibom di Aleppo
Capture Youtube
Sebuah video pasca serangan bom udara di Kota Aleppo, beredar di internet. Pasca serangan udara, warga berhamburan untuk menyelamatkan diri. Sejumlah warga dan petugas medis berupaya mengevakuasi para korban yang terjebak dalam reruntuhan gedung. 

TRIBUNNEWS.COM, ALEPPO -- Konvoi panjang truk-truk bantuan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa bersama Bulan Sabit Merah ke Aleppo, Suriah utara, menjadi target serangan udara setelah tenggat gencatan senjata berakhir.

PBB memperingatkan, tindakan itu tersebut dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang, seperti dilaporkan kantor berita Agence France Presse (AFP) pada Selasa (20/9/2016).

Menurut PBB, 18 truk dari seluruhnya 31 truk yang berada dalam konvoi bantuan itu hancur akibat serangan udara pada Senin (19/9/2016) malam.

Saat terjadi serangan udara itu terjadi ketika konvoi bantuan kemanusiaan sedang begerak menuju kota yang sedang didera kelaparan hebat di Orum al-Kubra, yang telah berbulan-bulan terkepung perang.

Organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) melaporkan, 12 relawan Bulan Sabit Merah dan pengemudi truk tewas.

Kepala bantuan PBB, Stephen O'Brian, sebelumnya mengatakan, "banyak orang” tewas dan dalam kondisi luka kritis.

Misi kemanusiaan PBB dan Bulan Sabit Merah Surah berusaha untuk memanfaatkan peluang gencatan senjata.

Berita Rekomendasi

Namun ternyata jedah kemanusiaan tidak dapat diperpanjang pada Senin malam dan bom menghujani Aleppo dan provinsi lain di sekitarnya.

SOHR melaporkan, seluruhnya 36 tewas dalam kekerasan di seluruh wilayah tempur tak lama setelah gencatan senjata tak dapat diperpanjang. Aleppo dihujani bom tak henti-hentinya.

Militer Suriah mengumumkan mengakhiri gencatan senjata Senin, menuduh pemberontak telah melakukan lebih dari 300 pelanggaran dan gagal "berkomitmen atas elemen tunggal" kesepakatan antara AS dan Rusia.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas