Duterte Bakal Bertemu Pimpinan Moro 'Misuari' Pekan Depan Bahas Perdamaian
Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan Pendiri serta pimpinan Moro National Liberation Front (MNLF) Nur Misuari dijadwalkan bertemu pekan depan.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Namun, kekuasaannya berakhir pada November 2001, saat dia berusaha memimpin pemberontakan, dan gagal sehingga membuatnya dipenjara.
Pemimpin MNLF lain, Parouk Hussin, kemudian menjadi gubernur ARMM pada 2002.
Pada Februari 2005, pendukung setia Misuari melancarkan serangkaian serangan terhadap tentara di Jolo, pulau terbesar di Kepulauan Sulu.
Pemicunya diduga akibat operasi militer besar-besaran yang menyasar kelompok muslim bersenjata Abu Sayyaf yang diduga memiliki kaitan dengan faksi Misuari.
Pada 2007, Misuari diangkat lagi menjadi ketua MNLF.
Bulan Agustus tahun yang sama, kelompok tersebut mengaku bertanggungjawab atas penyergapan terhadap tentara di Jolo yang menyebabkan 60 orang tewas.
Namun, MNLF disebut sudah semakin lemah dan banyak faksi yang memisahkan diri.
Satu faksi yang melepaskan diri adalah Front Pembebasan Islam Moro, MILF tahun 1977.
MILF lebih berfokus pada akar Islam, sehingga banyak tokoh seniornya adalah ulama. (Inquirer/BBC)