Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Meninggal Terhempas Tsunami Jepang, 23 Murid Dapat Ganti Rugi 1,4 Miliar Yen

Hiroshi Kameyama, Walikota Ishinomaki menerima keputusan dengan sangat berat.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Meninggal Terhempas Tsunami Jepang, 23 Murid Dapat Ganti Rugi 1,4 Miliar Yen
Foto NHK
Sekolah Dasar (SD) Okawa di Kota Ishinomaki, perfektur Miyagi Jepang sebelum dihancurkan tsunami 11 Maret 2011 

Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebanyak 23 murid sekolah dasar (SD) di kota Ishinomaki, perfektur Miyagi Jepang yang meninggal terhempas tsunami tanggal 11 Maret 2011, keluarganya mendapat ganti rugi 1,426 miliar yen sebagai keputusan Pengadilan Negeri Sendai Perfektur Miyagi Rabu ini (26/10/2016).

"Pihak sekolah lalai dalam penyelamatan para korban bencana tsunami yang sebenarnya bisa diselamatkan karena masih ada waktu 7 menit setelah mengetahui adanya kedatangan tsunami," ujar Ketua Hakim memberikan alasan keputusan pengadilan tersebut siang tadi.

Akibat kegagalan penyelamatan para korban tsunami, 74 orang baik murid maupun guru, meninggal dalam bencana alam yang disertai gempa bumi 9 skala Richter tersebut.

Keluarga korban para murid 23 orang sebelumnya mencari kompensasi 2,3 miliar yen.

Namun disetujui hakim hanya 1,4 miliar yen dalam keputusan siang tadi.

Lokasi SD tersebut sekitar 4 kilometer dari pantai laut dan seharusnya melakukan evakuasi atau menyelamatkan diri ke arah bukit yang lebih tinggi namun tidak dilakukan saat tersebut.

Berita Rekomendasi

Akibatnya pihak sekolah, yang kini telah bangkrut, dituntut para keluarga korban keluarga murid ke pengadian.

Kerugian kini harus dibayarkan pihak pemda kota Ishinomaki kepada para korban tersebut.

Pemimpin Penggugat Sato Yoshihiro yang kehilangan putra sulungnya, "Semoga anak saya mendengarkan hasil keputusan ini di surga," ujarnya.

Takahiro Shito yang kehilangan anaknya di kelas 5 SD mengomentari, "Akhirnya jelas sudah siapa yang bersalah dan ada tanggungjawab jelas kepada almarhum puteri kami ini," ujarnya kepada pers sambil menghapus air matanya.

Hiroshi Kameyama, Walikota Ishinomaki menerima keputusan dengan sangat berat.


"Kami menerima dnegan sangat berat hasil keputusan pengadilan ini dan akan mempelajarinya dnegan sungguh-sungguh," katanya.

Hal tersebut, tambah Kameyama, merupakan tantangan yang cukup berat di dunia pendidikan dalam pencegahan bencana alam agar di masa depan dapat lebih aman dalam pembangunan perkotaan, termasuk dunia pendidikan.

Gubernur perfektur Miyagi Murai kepada wartawan tentang keputusan itu mengungkapkan, "Kami berdoa bagi jiwa-jiwa yang telah tiada dan akan mengamati dengan baik keputusan mengadilan tersebut sambil konsultasi dengan pihak pemda Ishinomaki."

Pengadilan dihadiri sangat banyak pengunjung dan dilotere sehingga hanya sekitar 270 orang saja yang bisa menyaksikan sidang keputusan kasus tersebut siang tadi.

Jumlah pengunjung sidang ternyata lima kali lebih besar dari perkiraan semula.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas