Rumah Sakit Dilalap Api, 6 Pasien Ikut Terbakar
Kebakaran melanda ruang intensive car unit (ICU) di Rumah Sakit Sultanah Aminah, Johor Bahru, Malaysia, Selasa (25/10/2016).
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JOHOR BAHRU - Kebakaran melanda ruang intensive car unit (ICU) di Rumah Sakit Sultanah Aminah, Johor Bahru, Malaysia, Selasa (25/10/2016).
Saat musibah terjadi sekitar pukul 8.55 pagi, ruang perawatan pasien kritis itu sedang dihuni tujuh pasien dan 10 orang staff.
Api yang diduga berasal dari letupan mesin di ICU itu menyebabkan enam pasien meninggal dunia. Mereka terdiri empat perempuan dan dua laki-laki.
Selain itu, 10 staf ICU luka, tersembur api saat berusaha memadamkan.
"Satu pasien berhasil diselamatkan anggota kami," jelas Direktur Pemadam Kebakaran Johor, Othman Abdullah.
Menurut dia, enam pasien sudah dalam kondisi meninggal dunia saat pemadam kebakaran berhasil masuk ruang ICU.
Di jelaskan, 166 personil pemadam dan 10 kendaraan, sempat kesulitan untuk menyelamatkan pasien di ruang ICU.
Semua pasien merupakan pasien kritis yang tidak bisa langsung diangkat.
Semuanya masih terhubung alat-alat medis termasuk alat bantu pernafasan.
"Kami harus mengangkat mereka bersama dengan ranjangnya sekaligus," tegasnya.
Menteri Kesehatan, Dr S Subramaniam, menambahkan, api tiba-tiba muncul dalam ruang ICU dan polisi masih melakukan investigasi penyebab dan sumber api.
Saat api muncul, 10 staf ICU berusaha memadamkan. Mereka menyalakan sistem penyiram api.
Sebagian lagi berusaha memadamkan pakai alat penyemprot api (fire extinguisher).
"Tapi kedua langkah itu gagal. Api menyebar cepat setelah menyambar mesin-mesin oksigen. Hanya dalam hitungan detik api membesar dan tak bisa dikendalikan," paparnya.
Sepuluh staf ICU mengalami luka bakar dan sesak nafas. Seorang di antaranya harus dirawat dengan alat bantu pernafasan.
Kepala regu pemadam kebakaran, Muhammad Rizal Bin Buang, menggambarkan situasi saat datang.
Lokasi di sekitar ruang isu dalam keadaan gelap. Penuh asap.
"Ketika kami masuk, kondisinya benar-benar gelap. Asap menyebar ke mana-mana. Untungnya, kami bisa mengendalikan api, lalu menerobos masuk untuk menjangkau tujuh pasien, yang semuanya memakai alat bantu pernafasan. Tapi kami hanya bisa menyelamatkan satu," katanya. channelnews.asia