Di Jepang, Perempuan Diimbau Agar Tak Dandan di Kereta Karena Tidak Sopan
Perempuan di Jepang belum lama ini diimbau agar tak berdandan di atas kereta.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perempuan di Jepang belum lama ini diimbau agar tak berdandan di atas kereta.
Imbauan tersebut dikeluarkan perusahaan kereta Tokyu Corporation, lantaran menurut perusahaan itu berdandan di kereta itu "tidak sopan".
Dalam sebuah iklan masyarakat yang diluncurkan Tokyu Corporation, ditampilkan sepasang perempuan muda sedang berdandan di kereta.
Keduanya terlihat sedang memulas lipstik dan maskara di dalam sebuah kereta yang sepi penumpang.
Baca: Hendak Dirazia, Wanita Ini Malah Minta Berdandan Dulu
Baca: Tiga Alasan Pria Ogah Dekati Wanita Berdandan Menor
Kemudian seorang aktris Jepang bernama Sawa Nimura muncul dan menari-nari di hadapan dua perempuan tersebut.
"Perempuan-perempuan kota biasanya cantik-cantik. Tapi, kadang mereka bisa terlihat jelek juga," tutur Sawa Nimura.
"Mengapa kalian tidak berdandan sebelum naik kereta saja?," demikian lanjut Sawa Nimura sambil bernyanyi.
"Pakai alis dan bulu mata palsu, perubahan pada wajahmu jadi dilihat orang-orang," senandungnya lagi.
Iklan berdurasi 30 menit itu kemudian ditutup sebuah pesan bertuliskan: "Mohon untuk tidak berdandan di kereta".
Atas pesannya yang dianggap berbau seksisme, iklan tersebut mengundang kritik dari publik di Jepang, terutama dari kaum perempuan.
"Saya paham Tokyo ingin meminta saya untuk tidak berdandan di kereta karena ada risiko bedak atau riasan tumpah di kereta," cuit akun @ryudokaoruko.
"Tapi, perusahaan kereta itu tak punya hak untuk mengatakan pada saya apakah saya cantik atau tidak," tulisnya lagi.
Ada juga yang mengatakan bahwa tak penting Tokyu Corporation mengurusi soal berdandan di kereta, karena ada masalah lain yang lebih penting.
"Masih ada penumpang-penumpang yang lebih jadi masalah, seperti penumpang yang mabuk atau yang gemar melecehkan perempuan," cuit akun lain.
Meski dicaci banyak netizen, pihak Tokyu Corporation justru mengaku banyak respons positif atas iklannya tersebut.
"Kami malah mendapat lebih banyak respons positif ketimbang negatif," ucap juru bicara Tokyu Corporation, Masayuki Yanagisawa. (Washington Post).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.