Warga di Pesisir Timur Laut Jepang Mengungsi Menyusul Gempa 7,4 SR di Fukushima
Pihak berwenang pada provinsi di kawasan tersebut mengeluarkan perintah atau arahan akan evakuasi bagi para penduduknya.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para penduduk di kawasan pesisir Jepang timur laut mengungsi ke tempat yang lebih tinggi menyusul gempa kuat yang mengguncang Provinsi Fukushima pagi hari Selasa (22/11/2016).
Media Jepang NHK mengutip laporan Badan Meteorologi Jepang menyebutkan gempa bermagnitudo 7,4 melanda pantai Provinsi Fukushima sekitar pukul 6 pagi. Gempa terjadi pada kedalaman 25 km.
Badan tersebut mengeluarkan peringatan akan gelombang tsunami namun kemudian menurunkannya menjadi arahan akan tsunami bagi Provinsi Fukushima dan Provinsi Miyagi yang bersebelahan.
Arahan akan tsunami juga dikeluarkan bagi beberapa provinsi lainnya yang menghadap Samudra Pasifik.
Tsunami setinggi 1,4 meter terlihat pada Pelabuhan Sendai di Miyagi.
Pihak berwenang pada provinsi di kawasan tersebut mengeluarkan perintah atau arahan akan evakuasi bagi para penduduknya.
Terdapat sejumlah laporan luka ringan.
Perusahaan Tenaga Listrik Tokyo mengatakan telah memperbaiki sistem pendingin pada PLTN Fukushima Daini yang sempat terhenti setelah gempa itu.
Para pejabat pemadam kebakaran di kota Iwaki di Fukushima mengatakan kebakaran terjadi pada satu kompleks petrokimia, namun telah dipadamkan pada sekitar pukul 6:40 pagi.
Pemerintah pusat membentuk gugus tugas pada kantor Perdana Menteri guna mengumpulkan informasi mengenai gempa itu.
Layanan kereta peluru Tohoku Shinkansen sempat dihentikan namun kemudian diteruskan kembali. Operasi dari beberapa jalur Shinkansen masih dihentikan atau terhambat.
Hingga berita ini diturunkan Badan Meteorologi Jepang telah mencabut semua peringatan dan arahan akan tsunami yang dikeluarkannya bagi Provinsi Fukushima dan Provinsi Miyagi serta beberapa provinsi lain yang menghadap Samudra Pasifik. (NHK)