Rekor Lebih 100 Satelit Diluncurkan dari Pusat Peluncuran Xichang Tiongkok
Pusat Peluncuran Satelit Xichang dibangun pada Desember 1970, adalah lapangan peluncuran yang pertama di Tiongkok.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Kegiatan peluncuran ke angkasa luar dari Pusat Peluncuran Xichang telah melampaui 100 kali.
Catatan sejarah tersebut terjadi setelah satelit buatan Tianlian-04, Selasa (22/11/2016) sukses diluncurkan dengan roket pembawa Long March 3 tipe C dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang, Tiongkok.
"Dengan demikian, kegiatan peluncuran ke angkasa luar dari Pusat Peluncuran Xichang telah melampaui 100 kali, telah mencetak beberapa rekor dalam sejarah antariksa Tiongkok," demikian dilaporkan China Radio International, Rabu (23/11/2016).
Pusat Peluncuran Satelit Xichang dibangun pada Desember 1970, adalah lapangan peluncuran yang pertama di Tiongkok.
Sejauh ini, lebih dari 100 wahana antariksa sukses diluncurkan dari pusat tersebut.
Sebelumnya Pemerintah Tiongkok meluncurkan sebuah wahana antariksa berawak pada Senin (17/10/2016) untuk membawa dua astronot ke laboratorium yang tengah mengorbit.
Koran China Daily melaporkan kedua astronot yang terbang dalam misi ini adalah Jing Haipeng, 49 tahun dan Chen Dong, 37 tahun.
Langkah ini adalah bagian dari upaya negara itu untuk membangun stasiun antariksa miliknya sendiri.
Seorang juru bicara program antariksa berawak China mengatakan dalam jumpa pers hari Minggu (16/10/2016) bahwa sebuah roket yang mengangkut wahana Shenzhou-11 akan terbang pada pukul 7.30 waktu Beijing.
Menurutnya, dalam dua hari setelah peluncuran itu, wahana tersebut dijadwalkan akan bergabung dengan laboratorium antariksa tak berawak Tiangong-2, yang memasuki orbit bulan lalu.
Dikatakan bahwa kedua astronot akan berada di modul itu selama 30 hari guna melakukan berbagai eksperimen ilmiah.
Ini akan menjadi misi terpanjang dalam sejarah program antariksa China.
Analis mengatakan China berniat memanfaatkan peluncuran itu untuk memamerkan teknologi antariksa canggih negara itu.
Menurut mereka, China tampaknya ingin menjadi pemimpin dunia dalam pengembangan antariksa di tengah persiapan untuk membangun stasiun antariksa milik sendiri sekitar tahun 2022.
Jepang dan 14 negara lain diperkirakan akan terus mengoperasikan Stasiun Antariksa Internasional (ISS) hingga tahun 2024. (NHK/AP)