Rusia Meradang, Pesawat Komersilnya Dibayangi Jet Tempur Swiss
Telah terjadi insiden yang mengundang kekhawatiran Moskow beberapa hari lalu saat pesawat komersilnya dibayangi jet tempur Swiss.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Telah terjadi insiden yang mengundang kekhawatiran Moskow beberapa hari lalu saat pesawat komersilnya dibayangi jet tempur Swiss.
Pesawat komersil tersebut merupakan pesawat milik armada khusus pemerintah Rusia yang membawa banyak wartawan untuk meliput KTT APEC di Lima, Peru.
Tak hanya wartawan, beberapa pejabat dari delegasi Rusia juga ikut dalam pesawat tersebut.
Menurut keterangan beberapa wartawan yang berada di dalam pesawat komersil tersebut, pesawat jet tempur McDonnell Douglas F/A-18 Hornet Swiss terbang membayangi pesawat Rusia selama beberapa menit (Jumat, 18/11/2016).
Atas insiden tersebut, Moskow menuntut penjelasan dari pemerintah Swiss terkait aksi F/A-18 Hornet Swiss yang membuntuti pesawat komersial Rusia yang berisi wartawan-wartawannya yang hendak menuju KTT APEC di Peru.
Pihak Moskow mengaku sangat khawatir karena pesawat tempur tersebut terlihat sangat dekat membayang-bayangi pesawat komersilnya, seperti dilansir RT, Sabtu (19/11).
“Kami telah mengirim sebuah surat untuk meminta klarifikasi dan mengekspresikan kebingungan kami atas insiden tersebut. Kami meminta agar insiden semacam ini dapat dicegah ke depannya,” kicau Kedutaan Besar Rusia untuk Swiss melalui akun twitter resminya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyebutkan, bahwa Rusia sangat khawatir atas betapa dekatnya pesawat F/A-18 Hornet Swiss mendekati pesawat sipil Rusia.
“Kami mengharapkan penjelasan mereka dan akan mengambil langkah yang sesuai setelah kami mendapatkan penjelasan,” terang Zakharova pada saluran berita Rossiya 24.
Sebagai tanggapan insiden tersebut, Swiss mengatakan dalam pemberitaan yang dimuat Reuters, bahwa penerbangan tersebut hanya sebuah ‘patroli rutin’.
Kementerian Pertahanan Swiss menerangkan bahwa F/A-18 Hornet milik Swiss terbang berdampingan dengan pesawat komersil Rusia selama tujuh menit.
Hal tersebut itu merupakan salah satu patroli yang biasanya dilakukan sekitar 400 kali setahun untuk memeriksa kembali identitas pesawat milik pemerintah asing.
“Ini seperti patroli polisi di jalan raya yang memeriksa sebuah mobil untuk memastikan mobil tersebut bukan curian,” tegas juru bicara Kementerian Pertahanan Swiss.