TRIBUNNEWS.COM, MIAMI - Juanita Castro memastikan tidak akan menghadiri pemakaman kakak kandungnya, mantan Presiden Kuba Fidel Castro.

Seperti dilansir Miami Herald, Sabtu (27/11/2016), Juanita yang telah tinggal di Miami, Amerika Serikat selama 51 tahun menyatakan kesedihan atas meninggalnya Castro.

Namun, perempuan berusia 83 ini memastikan dia tidak akan pernah lagi menginjakan kaki di kampung halamannya itu.

“Di tengah rumor beredar bahwa saya akan berangkat ke Kuba untuk menghadiri pemakaman, saya ingin mengklarifikasi saya tidak akan pernah kembali dan tidak berencana,” tutur dia.

Adapun hubungan antara abang adik itu retak di tahun 1965, setelah Juanita mengkritik gaya kepemimpinan otoriter Fidel.

Dia menyebut sang abang telah menjadikan Kuba sebagai “penjara yang dikelililingi oleh lautan”.

Juanita kemudian meninggalkan Havana dan meminta suaka kepada pemerintah Amerika Serikat.

Sejak saat itu, dia menghabiskan hidupnya di Miami bersama para sesama pengasingan yang melarikan diri dari rezim Castro.

Juanita ikut berjuang bersama dengan kedua abangnya Fidel dan Raul dalam Revolusi Kuba di tahun 1950-an yang menumbangkan rezim Fulgencio Batista.

Keretakan hubungan kedua orang itu akhirnya memuncak setelah Juanita dipaksa untuk menyerahkan tanah pertanian milik keluarga.

Kontributor Singapura, Ericssen