Hanya Partai Komunis Jepang Menentang Pembukaan Kasino dan Judi
Sedangkan partai lainnya hanya menekankan agar berhati-hati pembahasan hal terkait judi.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dari semua partai politik di Jepang hanya partai komunis Jepang yang menentang keras pembentukan Kasino dan atau pembukaan permainan judi di Jepang.
Sedangkan partai lainnya hanya menekankan agar berhati-hati pembahasan hal terkait judi.
"Kita mesti hati-hati dalam pembahasan soal judi dan kasino ini," ujar Yoshida anggota parlemen Jepang dari partai liberal (LDP).
Kehati-hatian tersebut terkait dengan ketagihan main judi di masyarakat Jepang yang diperkirakan justru akan membahayakan keadaan masarakat Jepang.
Oleh karena itu perlu antisipasi lebih jauh bagaimana sipaya masyarakat tidak ketagihan main judi nantinya.
Pembahasan dari kalangan majelis tinggi Jepang itu dari jam 10 pagi tadi selama enam jam dan kini sekitar jam 18:40 sampai malam ini masih terus berlangsung pembicaraan dan lobi-lobi di antara anggota parlemen Jepang tersebut guna mencarikan persamaan persepsi antara mereka mengenai RUU Kasino di Jepang terutama dengan anggota parlemen partai oposisi DPJ yang diwakili Ogawa dan Shimba.
Sementara dar artai komunis memprotes dan menentang RUU Kasino karena dianggap tidak mengetahui rincian RUU tersebut dan untuk itu sangat bahaya dalam pembahasan apabila tak tahu detil nya.
Kasino direncanakan pemerintah Jepang muncul menjelang Olimpiade 2020 guna meramaikan pesta olahraga dunia tersebut di Jepang dan sekaligus menyemarakkan Jepang sebagai tujuan turis asing terutama yang mau berjudi resmi di Jepang.
Dasar pembuatan judi tampaknya juga melihat keberhasilan Singapura menarik banyak penjudi ke sana karena sudah dibuka secara resmi tempat perjudian di Singapura dan memberikan banyak devisa bagi negara singa tersebut, ungkap sumber Tribunnews.com Selasa ini (13/12/2016).