Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di Negara Ini, Pengangguran Diberi Uang Rp 7,8 Juta Setiap Bulan

Semakin tingkat pengangguran di negara tertentu, maka tingkat kemiskinannya pun kemungkinan besar akan tinggi.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Di Negara Ini, Pengangguran Diberi Uang Rp 7,8 Juta Setiap Bulan
THE NY POST
Ilustrasi pengangguran jadi pengemis. 

TRIBUNNEWS.COM, FINLANDIA - Pengangguran merupakan satu persoalan yang cukup serius di setiap negara.

Semakin tingkat pengangguran di negara tertentu, maka tingkat kemiskinannya pun kemungkinan besar akan tinggi.

Setiap negara pasti punya cara masing-masing untuk menekan angka pengangguran di negaranya.

Seperti halnya yang dilakukan negara Finlandia.

Dilansir dari laman Telegraph, Finlandia memiliki cara yang terbilang unik dan sangat berani untuk mengatasi pengangguran.

Baca: 10 Fakta Menarik tentang Sistem Pendidikan di Finlandia

Pasalnya, Pemerintah Finlandia akan memberikan sejumlah uang kepada masyarakatnya yang tidak memiliki pekerjaan.

Jumlah uang yang akan diberikannya pun tidak tanggung- tanggung, terhitung mulai 1 Januari 2017, masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan tersebut akan diberikan uang sebesar 587 USD atau setara dengan Rp 7,8 juta per bulan.

Berita Rekomendasi

Uang tersebut akan diberikan kepada 2 ribu pengangguran di Finlandia yang dipilih secara acak.

Selama belum mendapat pekerjaan, orang yang menganggur akan terus mendapat uang Rp 7,8 juta setiap bulan hingga tahun 2019 mendatang.

Kebijakan ini sebenarnya masih dalam tahap percobaan dalam upaya memberantas kemiskinan di Finlandia.

Baca: Tiga perempuan tewas dalam penembakan di Finlandia

Namun dengan diterapkannya kebijakan ini, Finlandia menjadi negara pertama di Eropa yang membayar pengangguran.

Uang bulanan bagi para pengangguran ini tentu sangat jauh di bawah rata-rata pendapatan warga yang bekerja di sektor swasta yaitu 3.500 euro atau sekitar Rp 49 juta per bulan.

Olli Kangas dari KELA, Badan Pemerintah yang mengurus tunjangan sosial, mengatakan, ide dari pemberlakukan kebijakan ini adalah untuk menghilangkan masalah insentif di kalangan para pengangguran.

Di Finlandia, seorang pengangguran biasanya menolak pekerjaan dengan upah rendah atau dengan masa kerja singkat.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas