'Gurita Bisnis' Presiden Terpilih AS Donald Trump, dari Bogor hingga China
Aktivitas Donald Trump di kerajaan bisnis yang ia jalankan berpotensi memicu konflik kepentingan ketika resmi dilantik menjadi Presiden AS.
Editor: Hasanudin Aco
Sementara itu, di Kanada, The Trump Organization memiliki kesepakatan lisensi dengan dua hotel, masing-masing di Toronto dan Vancouver.
Hotel di Vancouver akan dibuka pada Januari ini. Namun, pembangunan hotel di Toronto harus dilelang karena pengembang dinyatakan bangkrut pada November lalu.
The Bank of China adalah salah satu bank terbesar di China dan mayoritas sahamnya dimiliki pemerintah. Bank ini mengeluarkan pinjaman 850 juta dollar AS kepada New York Building, yang antara lain dimiliki oleh Trump.
Salah satu bank milik Pemerintah China, The Industrial and Commercial Bank of China, punya kantor di Trump Tower dan membayar sewa ke Trump Organization.
Sementara itu, menantu Trump yang kini diangkat menjadi penasihat senior Gedung Putih, Jared Kushner, tengah merundingkan proyek poperti di 666 Fifth Avenue di New York dengan perusahaan China, Anbang Insurance Group.
Masih ada proyek atau kepentingan bisnis Trump di India, Jepang, Filipina, Taiwan, Turki, dan Inggris, yang membuat banyak kalangan khawatir bahwa ini semua akan memicu konflik kepentingan ketika Trump resmi menjadi presiden, menggantikan Barack Obama.