Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Foto dan Fakta Suku Huaorani yang Bikin Terbelalak, Perkampungan Tarzan di Hutan Amazon

Foto mengejutkan dibagikan fotografer Pete Oxford kepada Dailymail yang membuka mata pengguna internet di era modern.

Editor: Robertus Rimawan
zoom-in Foto dan Fakta Suku Huaorani yang Bikin Terbelalak, Perkampungan Tarzan di Hutan Amazon
PETE OXFORD/DAILYMAIL
Di kedalaman hutan Amazon, tersembunyi kehidupan lain yang membuat mata terbelalak. Bagaikan film Tarzan, kehidupan di hutan ternyata ada. 

Jika ingin makan, mereka ke hutan mencari monyet.

Memanjat pohon dan menembaknya dengan sumpit.

Kehidupan di hutan menjadikan mereka ahli memanjat dan menembak dengan sumpit.

Pete Oxford pada Dailymail - Senjata Suku Huaorani dan rumah mereka di hutan.
Pete Oxford pada Dailymail - Senjata Suku Huaorani dan rumah mereka di hutan.

Tembakan yang dilamparkan sumpit bukan tembakan biasa, tetapi memiliki racun yang mematikan mangsanya.

Ada sekitar 4000 orang di suku Huaorani dengan ciri tubuhnya yang kecil dan kaki yang datar.

Banyak keturunan suku yang bahkan memiliki enam jari.

Suku Huaorani tinggal tidak jauh dari Rio Napo, wilayah hutan raksasa Amazon, dekat dengan Peru.

Berita Rekomendasi

Pete mengabadikan suku pedalaman ini dan menyebutnya sebagai orang hutan yang selaras dengan hutan.

"Sekarang mereka menghadapi perubahan yang radikal yang mampu menggerus budaya mereka. Ada eksplorasi minyak di wilayahnya. Juga di Taman Nasional dan Biosphere yang mengubah kehidupan sekitarnya."

Suku Huaorani kadang juga disebut sebagai suku Waorani atau Waos.

Yakni suku Amerindian asli yang menggunakan bahasa beruang.

Ia menyebutkan bahasanya bahkan tak menggunakan lidah seperti Quechua yang digunakan mayoritas orang Ekuador.

"Dalam kehidupan dunia jadi saksi perubahan budaya dan ilmu pengetahuan. Kita semua seperti menyatu dalam hal yang sama (tergerusnya budaya). Bagiku jadi hal yang menyedihkan."

"Kebahagiaan terbesarku adalah menghabiskan waktu bersama orang yang tak seperti diriku. Saya jadi sadar yang asing adalah saya, bukan suku ini." (Banjarmasin Post/Restudia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas