Presiden Iran Angkat Suara Sikapi Niatan Trump Bangun Tembok Pemisah Antara Meksiko dan Amerika
Presiden Iran Hassan Rouhani akhirnya melontarkan kritik kepada koleganya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Presiden Iran Hassan Rouhani akhirnya melontarkan kritik kepada koleganya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Rouhani menyebut, saat ini bukan lagi waktunya untuk membangun tembok pemisah antara negara.
"Mereka lupa bahwa tembok Berlin pun runtuh bertahun-tahun lalu. Bahkan, jika pun kini masih ada dinding yang memisahkan negara, maka itu harus dihapus," kata Rouhani, seperti dikutip AFP.
Hal itu diungkapkan Rouhani saat berbicara dalam sabuah konferensi pariwisata yang berlangsung di Teharan, Sabtu (28/1/2017).
Komentar ini muncul menyusul perintah Trump agar proses pembangunan tembok yang memisahkan Meksiko dan Amerika Serikat segera dibangun.
Tembok itu menjadi bagian dari janji kampanye Trump yang salah satunya diyakini untuk mengatasi persoalan imigran ilegal.
Pernyataan Rouhani ini pun keluar hanya beberapa saat setelah Trump menandatangani perintah eksekutif yang menangguhkan pemberian visa untuk tujuh negara, termasuk Iran.
Terkait penghentian visa hingga 90 hari ke depan, Rouhani tak menyinggungnya secara lugas.
Namun, dia mengatakan Iran kini telah membuka pintu untuk warga negara asing yang hendak berkunjung.
Hal itu terjadi sejak penandatanganan kesepakatan nuklir Iran di tahun 2015 lalu.
Dengan jumlah lebih ari satu juta warga Iran yang hidup di AS, banyak keluarga tentu menaruh perhatian besar dengan kebijakan Trump ini.
Hal itu pun dialami oleh warga di enam negara lainnya, yakni Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah, dan Yaman.
Boikot
Pada Kamis lalu, Taraneh Alidoosti, seorang aktris populer Iran mengaku akan memboikot pelaksanaan ajang Academy Awards bulan depan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.