TRIBUNNEWS.COM, RIODEJENIRO - Aksi pembakaran, penjarahan, serta pembajakan kendaraan langsung merebak di negara bagian Espirito Santo, Brasil, sejak Sabtu (4/2/2017) lalu.

Angka kejahatan naik setelah polisi setempat memutuskan untuk mogok dan tak lagi melakukan patroli.

Mereka menuntut kenaikan gaji dan kondisi kerja yang lebih baik. Pemerintah federal tak tinggal diam. Sejak Minggu malam, tentara dikerahkan untuk memulihkan keamanan. Tentara yang dikirimkan kini berjumlah 400 orang.

Akibat merebaknya kejahatan sejak Sabtu lalu, tercatat 75 orang tewas.

Sekolah-sekolah, klinik kesehatan, dan banyak fasilitas publik yang ditutup lantaran tak ada jaminan keamanan. Warga pun hidup dalam ketakutan.

Aksi mogok yang dilakukan polisi negara bagian Espirito Santo memang belum berakhir. Namun kehadiran tentara federal yang melakukan patroli di sejumlah tempat membuat kondisi mulai berangsur aman.