Ini Isi Surat Mantan Presiden Iran kepada Donald Trump
Ahmadinejad pernah menulis surat yang dikirim ke Mantan Presiden AS Barack Obama, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Pemimpin Umat Katolik Paus.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, IRAN - Mantan Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad, Minggu (26/2/2017) mempublikasikan sebuah surat terbuka untuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Surat itu menyoroti kebijakan politik AS di bawah Trump, tak terkecuali pelarangan bagi warga Iran ke AS, dan kebiasaan serta perlakuan Trump kepada perempuan.
Sebelumnya, banyak warga Iran memandang keadaan Presiden baru AS itu mirip dengan kondisi Ahmadinejad saat terpilih menjadi Presiden Iran di tahun 2005.
Ahmadinejad mendapat kekuasaan tak terduga, setelah sukses mengombinasikan retorika garis keras dan kebijakan ekonomi populis untuk memenangkan hati kelompok bawah di Iran.
Surat Ahmadinejad ini dipublikasikan di laman situsnya, dalam bahasa Inggris dan Farsi.
"Yang terhormat, Anda (Trump) telah jujur menggambarkan sistem politik AS dan struktur pemilu yang korup dan anti-publik," tulis Ahmadinejad, seperti dikutip AFP.
Namun selanjutnya, banyak bagian dari surat itu berisi desakan terhadap trump untuk mengakhiri intervensi di Timur Tengah.
Ahmadinejad juga mengangkat isu pelarangan bagi warga Iran ke AS.
"Kehadiran dan upaya konstruktif dari elite dan ilmuwan dari berbagai negara, termasuk jutaan warga Iran, telah memiliki peran utama dalam pengembangan AS, sehingga perkembangan di AS menjadi milik semua bangsa."
Dia pun menekankan pentingnya seorang lelaki untuk menghormati perempuan.
Diduga, masukan ini terkait dengan serangkaian kabar di masa kampenye yang menyebut Trump mempunyai banyak "korban" dari kalangan kaum hawa.
"Lelaki besar dalam sejarah harus membayarnya dengan penghormatan tertinggi kepada kaum perempuan dan mengenali kemampuan yang dianugerahkan Tuhan kepada dia," tulis Ahmadinejad.
Ahmadinejad selama ini memang memiliki kesukaan untuk menulis kepada para pemimpin dunia.
Dia memiliki surat yang dikirim ke Mantan Presiden AS Barack Obama, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Pemimpin Umat Katolik Sedunia Paus.
Termasuk, 18-halaman surat resmi kepada Presiden AS George W. Bush.
Ketika Trump terpilih menjadi Presiden AS pada pemilu November 2016 lalu, banyak warga Iran yang membuat gurauan tentang kesamaan kedua tokoh ini.
Ahmadinejad mengakhiri masa jabatannya pada 2013.
"Ketika Ahmadinejad mengatakan bahwa dia berkehendak untuk menularkan metodenya ke seluruh dunia, kami tidak menganggapnya serius," tulis seorang netizen di jejaring sosial media.