1.000 Murid SD di Tachikawa Jepang Keracunan Makanan
Sekitar 1.000 orang keracunan dan 9 orang dirawat di Rumah Sakit Tachikawa akibat peredaran Norovirus.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sekitar 1.000 orang keracunan dan 9 orang dirawat di Rumah Sakit Tachikawa akibat peredaran Norovirus dari makanan yang disajikan dapur makanan sekolah untuk 3.000 orang.
Peristiwa ini terjadi 16 Februari lalu di Tachikawa Jepang.
"Kami minta maaf sedalamnya atas kasus ini kepada semua murid korban dan keluarganya. Setelah diteliti penyebabnya adalah adanya Norovirus pada makan siang sekolah tersebut," kata Wali Kota Tachikawa Shihei Shimpei, Rabu (28/2/2017).
Sekitar 1.000 murid sekolah dasar (SD), guru dan para staf tujuh sekolah mengalami sakit perut dan muntah serta mual setelah makan siang 16 Februari lalu.
Baca: Sempat Tidak Makan Tiga Hari, Putri Aiko dari Jepang Diduga Terkena Anoreksia
Keesokan harinya 17 Februari semakin banyak korban bermunculan ke rumah sakit.
Proses makanan dan pembuatan serta bahannya mulai diselidiki. Hasilnya ternyata norovirus telah mencemarkan bahan makanan termasuk bahan makanan dari pabrik makanan di Miyoshimaku, Osaka sebuah perusahaan bernama Tokaiya.
Pihak perusahaan akhirnya kemarin meminta maaf kepada masyarakat Jepang akan hal tersebut.
Pasokan makanannya tidak hanya ke Tachikawa tetapi juga ke Kota Gobo di Perfektur Wakayama sehingga 90 murid SD dan SMP ikut keracunan dan terpaksa dirawat di rumah sakit.
"Makanan yang mengandung virus tersebut ternyata yang dijual mulai 10 Desember tahun lalu. Namun tanggal validitas masih tetap aktif berlaku," ungkap perusahaan tersebut.
Mulai Kamis (2/3/2017) besok pihak Tachikawa akan membentuk Komisi Peninjauan Langkah-langkah supaya kasus seperti ini tak terulang di masa depan dan kualitas makanan akan ditingkatkan lagi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.