PM Theresa May Berpantang Keripik di Masa Pra-Paskah
Uniknya, PM Inggris menetapkan keripik kentang sebagai pantangan untuk dirinya dalam masa pra-Paskah.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Memasuki masa pra-Paskah, Perdana Menteri Inggris Theresa May, --sebagaimana umat Katolik dan beberapa aliran Kristen lain, akan melakukan ibadah berpantang.
Di dalam ajaran tersebut, ada 40 hari dalam masa pra-Paskah yang ditandai dengan berpantang dari makanan dan kenikmatan, serta sikap penyesalan lainnya.
Hal ini merujuk pada peristiwa di mana Yesus Kristus berpuasa 40 hari 40 malam di padang gurun sebelum memulai pelayanan-Nya, dan dicobai iblis.
Masa pra-Paskah tersebut ditandai dengan ibadah Rabu Abu yang jatuh pada hari ini, Rabu (1/3/2017) WIB.
Uniknya, PM Inggris menetapkan keripik kentang sebagai pantangan untuk dirinya dalam masa pra-Paskah.
Mungkin, bagi dia, salah satu kemewahan dan kenikmatan dalam hidupnya adalah: keripik.
Keripik, yang di Amerika Serikat dikenal dengan sebutan potato chips, ternyata adalah salah satu makanan ringan "pokok" bagi warga Inggris, termasuk May.
"Perdana Menteri akan memulai pantangan masa pra-Paskah, keripik," ujar Jurubicara Perdana Menteri, kepada sejumlah wartawan di London, seperti dikutip Reuters.
Juru bicara May menambahkan, sang Perdana Menteri sangat menyukai keripik kentang dengan rasa asin dan asam.
Namun, tak diungkapkan, berapa banyak keripik yang dihabiskan PM May di hari-hari biasa.
Selama masa pra-Paskah, umat Katolik dan beberapa jemaat Kristen memasuki Minggu Suci dengan berpuasa, berdoa, dan memperbaiki hubungan dengan Tuhan.
Pra-Paskah atau dalam bahasa Inggris disebut: Lent, juga dikenal dengan nama Quadragesima, dalam bahasa Latin.
Masa tersebut adalah saat yang mendahului Hari Raya Paskah.
Masa ini berlangsung selama 40 hari, mulai hari Rabu Abu sampai hari Minggu Paskah, yang diakhiri dengan ibadah Kamis Putih.
Rangkaian ibadah itu merupakan bagian menjelang peringatan tiga peristiwa.
Tiga peristiwa itu adalah, kematian Yesus pada hari Jumat Agung.
Lalu, masa penguburan dan masa tinggal di dalam kubur.
Kemudian, dilanjutkan dengan peringatan kebangkitan-Nya dari kematian pada hari Minggu Paskah.(Glori K. Wadrianto)