Pria Korut Jadi Tersangka Baru Kasus Kim Jong Nam yang Muncul di CCTV
Seorang pria Korea Utara menjadi tersangka baru kasus kematian kakak tiri Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Seorang pria Korea Utara menjadi tersangka baru kasus kematian kakak tiri Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, usai sosoknya terlihat di rekaman CCTV yang tengah diselidiki otoritas Malaysia.
Minggu (19/3/2017), Malaysia mengungkap adanya tersangka ketujuh yang diduga terlibat dalam pembunuhan kakak tiri Kim Jong Un, Kim Jong Nam, pada 13 Februari lalu.
Kim Jong Nam tewas diracun di Terminal 2 Kuala Lumpur International Airport (KLIA) saat hendak terbang ke Macau.
Sejauh ini Polisi Diraja Malaysia mengidentifikasi ada enam tersangka yang diduga terlibat, namun belum lama ini ditemukan seorang tersangka baru.
Menurut seorang sumber, sang tersangka diketahui merupakan seorang pria Korea Utara bernama Chang Nam Un, yang sosoknya terlihat ada di lokasi kejadian saat peristiwa.
Saat kejadian, dikatakan Chang Nam Un tampak menunggu di dekat Kim Jong Nam untuk memastikan rencana pembunuhan sukses dilaksanakan oleh dua perempuan yang telah menyanggupi eksekusi tersebut.
Mereka adalah seorang perempuan WNI bernama Siti Aisyah dan perempuan asal Vietnam bernama Doan Thi Huong.
Chang Nam Un terlihat bersama enam tersangka lainnya mengawasi Kim Jong Nam saat berjalan ke konter check-in hall keberangkatan KLIA.
Setelah racun diusapkan ke wajah Kim Jong Nam muncul seseorang yang mengangkat tangannya seakan memberi kode bahwa rencana telah dijalankan.
Chang Nam Un kemudian terlihat bergerak mengikuti para pelaku penyerangan, sebelum akhirnya tiba-tiba mengubah arah perginya.
Otoritas Malaysia dikatakan telah mendapat info soal pelarian Chang Nam Un ke Bangkok, Thailand, oleh tim intelijen Thailand.
Inspektur Jenderal Kepolisian Malaysia Tan Sri Khalid Abu Bakar mengatakan kemungkinan memang masih ada sejumlah warga Korea Utara lainnya yang terlibat dalam kasus kematian Kim Jong Nam.
"Saya bahkan yakin di antara mereka itu ada tersangka yang berperan penting dalam kasus ini," ucap Khalid Abu Bakar. (New Straits Times/Bangkok Post)