Lima Nota Kesepahaman dari Pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Perancis
Bagi Indonesia sendiri, kunjungan Presiden Prancis kali ini merupakan kunjungan yang pertama setelah 31 tahun silam.
Penulis: Hasanudin Aco
Sementara itu, kedua negara memiliki pandangan yang sama dalam sejumlah isu internasional. Seperti isu kemerdekaan Palestina, pasukan perdamaian dunia, dan juga upaya untuk melawan ekstremisme dan terorisme.
"Kedua negara sepakat untuk terus memperjuangkan tercapainya perdamaian Palestina-Israel melalui konsep 'two-state solution'. Dan sebagai salah satu negara penyumbang terbanyak pasukan perdamaian dunia, maka Indonesia-Prancis sepakat untuk meningkatkan kerja sama termasuk peningkatan kapasitas bahasa Prancis bagi pasukan Indonesia," tuturnya.
Lima Nota Kesepahaman Berhasil Dicapai
Lima nota kesepahaman turut ditandatangani oleh delegasi kedua negara dalam kunjungan Presiden Hollande ini. Presiden Joko Widodo menyatakan sangat menyambut baik kesepahaman yang berhasil dicapai tersebut.
"Saya menyambut baik ditandatanganinya lima MoU kerja sama, yaitu di bidang pembangunan urban berkelanjutan, pariwisata, pertahanan, ilmu pengetahuan dan penelitian, serta pertukaran tenaga peneliti," ujarnya.
Sementara itu, Presiden Hollande menyebut bahwa Indonesia merupakan mitra penting bagi Prancis. Terlebih kedua negara dikenal sebagai kekuatan besar dari negara demokrasi. Maka itu pemerintah Prancis hendak memperkuat kemitraan tersebut melalui sejumlah kesepakatan lainnya yang disetujui oleh kedua negara
"Kita ingin memperdalam kemitraan tersebut melalui sejumlah persetujuan yang ditandatangani hari ini, di antaranya di bidang perikanan, prasarana transportasi, dan yang berkaitan dengan energi terbarukan," ucap Hollande.
Dalam kunjungannya ini, Hollande beserta delegasinya tiba sekitar pukul 10.50 WIB.
Sebagaimana biasanya, kedatangan tamu negara tersebut disambut dengan upacara kenegaraan dengan diperdengarkan lagu kebangsaan kedua negara dan diiringi oleh dentuman meriam sebanyak 21 kali.
Setelahnya, perbincangan keduanya di halaman belakang Istana Merdeka dilakukan atas dasar komitmen kedua negara yang ingin menjalin hubungan kerja sama yang lebih baik.
Kita tahu, perbincangan akrab dengan jamuan secangkir teh hangat itu kini dikenal dengan sebutan Veranda Talk.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.