Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anak-anak Ini Namanya Aneh, Ada yang Bernama 'Bunuh Dia', 'Sudah Mati' dan 'Hukum Saya'

"Ini bagus bagi anak-anak yang lahir pada saat-saat gembira dan riang, tapi ada juga yang kurang beruntung jika dilahirkan saat diterpa kesulitan."

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Anak-anak Ini Namanya Aneh, Ada yang Bernama 'Bunuh Dia', 'Sudah Mati' dan 'Hukum Saya'
Getty Images
Dalam budaya Afrika, ada kecenderungan pemberian nama anak-anak disesuaikan dengan kondisi saat mereka dilahirkan. 

"Kebanyakan orang-orang Zambia memiliki beberapa nama," kata Kangachepe Banda. Nama Kangchepe sendiri memiliki arti 'kaya' atau 'kekayaan,' dan sebagai pemandu perjalanan di Afrika ia baik-baik saja.

"Anda bicara tentang nama yang pertama. Ini disebut zina la bamkombo- atau nama tali pusar. Setelah kelahiran, ibu dan anak menyembunyikan diri sampai tali pusar dilepaskan. Pada hari itu, bayi diperlihatkan kepada keluarga dan tetangganya, dan orang yang dihormati akan memilihkan nama sesuai keinginannya sendiri."

Penggunaan nama ini semestinya terbatas dan hanya diketahui oleh si pemberi nama dan yang diberi nama - sebuah pengingat suram bagi perkembangan anak yang dilihat oleh orang yang mengetahui jiwanya saat ia terlahir.

Nama-nama pemberian gereja

Gereja, kata Clare Mulenga-Chilambo, menawarkan kebebasan. "Kebanyakan orang beralih ke Kristen dan ketika dibaptis, mereka diberi nama-nama Kristen," katanya. "Ini memberi mereka kesempatan untuk menghapus nama tradisional mereka, yang sering dilihat sebagai penyebab kemalangan yang akan dihadapi dalam kehidupan mereka".

Tapi, ada juga beberapa kalangan yang memilih nama John, James atau Maria untuk meninggalkan tradisi. Sementara, yang lainnya merasa bahwa nama-nama tersebut harus dijaga, bukan hanya menghormati orang tua mereka, tetapi juga sebagai jaminan untuk melindungi leluhur.

Jika nama bisa membentuk manusia, maka penjara yang terkenal suram di Zambia pastinya dipenuhi orang-orang bernasib malang seperti Chidano, Mapenzi dan Chananga - yang masing-masing berarti 'kebencian,' 'masalah,' dan 'pelaku kesalahan.'

Berita Rekomendasi

"Itu mungkin saja," kata Muvato. Saat ia masih kanak-kanak, ia kenal dengan anak yang bernama Chiheni, yang diterjemahkan sebagai anak nakal, atau preman.

"Ia kabur dari rumah saat berusia 12 tahun," katanya. "Ia dipenjara di Afrika Selatan atas percobaan pembunuhan seorang penjaga keamanan."

Sementara itu, si kecil Mulangani -'yang harus dihukum'- meminta tumpangan di mobil bak kami. Lalu, kami sampai di rumahnya, sebuah gubuk beratap seng dengan deretan tanaman sayuran, suara ayam berkokok dan seekor anjing yang dipanggil Imbwa. Yang berarti 'anjing.'

Dalam waktu dekat, kata Mulangani, dirinya akan dibaptis dan berganti nama menjadi Emanuel, yang berarti Tuhan besertanya.

Ia tersenyum, ia menyukai nama Emanuel.

Saat kami melaju, terlihat badai bergulung di arah barat. Lubang-lubang jalanan semakin dalam dan supir pun memainkan kopling mobil. Saat percikan air hujan membasahi kaca depan yang berdebu, tiba-tiba saya diserang rasa penasaran, saya belum menanyakan arti nama Mavuto, supir yang membawa saya.

Ia meringis sambil bersusah payah memindahkan kendali kendaraan yang kami naiki ke gigi tiga.

"Nama saya berarti masalah," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas