Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

72 Orang Tewas Akibat Serangan Senjata Kimia Di Suriah

Kelompok oposisi Suriah menuduh serangan itu dilakukan oleh pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. Namun dibantah oleh pemerintah Bashar al-Assad.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Willem Jonata

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 72 orang tewas akibat serangan kimia mematikan di utara kota Suriah, termasuk anak-anak, Rabu (5/4/2017) waktu setempat.

Serangan ini tercatat sebagai serangan mengerikan, yang mematikan dalam perang saudara di Suriah.

Menurut kelompok oposisi Suriah, serangan udara menghantam kota Khan Sheikhun dilakukan oleh pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. Namun, Pemerintahan Assad membantah tudingan tersebut.

Dewan Keamanan PBB langsung mengadakan pertemuan darurat pada hari ini menanggapi peristiwa serangan kimia nan mematikan ini.

Serangan terhadap Kota Khan Sheikhoun membunuh puluhan orang pada Selasa (4/4/2017), dan membuat warga terengah-engah dan kejang-kejang di jalan-jalan dan rumah sakit yang penuh sesak.

Dokter Suriah mengatakan kombinasi gas beracun diduga telah dilepaskan selama serangan udara, menyebabkan angka kematian yang tinggi dan gejala penyakit yang parah.

BERITA REKOMENDASI

Diberitakan, sebuah roket menghantam sebuah rumah sakit tempat merawat para korban serangan senjata kimia di wilayah barat laut Suriah, Selasa (4/4/2017).

Roket menghantam rumah sakit di Khan Sheikhun itu tepat di saat para dokter sedang merawat para korban serangan tersebut.

Setidaknya 35 warga sipil, termasuk sembilan anak-anak tewas dalam serangan udara yang dilakukan pada Selasa pagi (4/4/2017).

Serangan itu dilakukan dengan melepas gas beracun di atas sebuah kota di barat laut Suriah, yang dikuasai kelompok pemberontak.

Fakta itu diungkapkan lembaga pemantau hak asasi manusia, The Syrian Observatory for Human Rights, seperti dikutip kantor berita AFP.


Para korban tewas adalah warga di Kota Khan Sheikhun, yang berada di wilayah tengah Provinsi Idlib. Mereka mengalami sesak napas dan meninggal karena efek gas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas