Menteri Siti Nurbaya Tandatangani Kerjasama dengan KLH Jepang
Kesepakatan kali ini sangat penting bagi kita dalam banyak hal di bilang lingkungan hidup
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menandatangani kesepakatan kerjasama (MOC) dengan Menteri Lingkungan hidup dan Kesiapan Darurat Nuklir Jepang Kouchi Yamanoto hari Senin ini (10/4/2017).
"Kesepakatan kali ini sangat penting bagi kita dalam banyak hal di bilang lingkungan hidup, terutama pengelolaan sampah akan menjadi energi dan pengelolaan gambut pula," ujar Menteri Siti Nurbaya khusus kepada Tribunnews.com sore ini, Senin (10/4/2017).
Kesepakatan tersebut meliputi Pengawasan polusi, pengelolaan pengawasan polusi kelautan terutama bahan berbahaya, pengelolaan sampah berbahaya, pengembangan wisata eko, teknologi lingkungan Hidup, pengelolaan gambut, pengelolaan danau berkesinambungan.
"Dalam bidang perubahan cuaca kami mengidentifikasikan kerjasama termasuk mempererat kerangka kerja kebijakan, MRV dan adaptasi terkait pengelolaan resiko bencana alam. Demikian pula Pengelolaan sampah solid," katanya.
Kerjasama ini menurutnya, sangat penting sekali bagi Indonesia dan berharap dapat segera terealisasi dalam waktu dekat terkait pula dengan peringatan hubungan diplomatik kedua negara Indonesia-Jepang yang ke-60 mulai tahun 2018.
Menteri Siti Nurbaya juga melihat kerjasama yang sudah baik dengan Jepang dapat semakin ditingkatkan lagi lebih baik di masa depan.
"Terutama tahun 2018 kira akan mencoba membuat simposium lingkungan hidup internasional baik di Jakarta dan mungkin saja di Tokyo ini kalau memang bisa banyak menguntungkan Indonesia sekaligus bisa membawa banyak pengusaha Jepang ke Indonesia di bidang lingkungan hidup," ungkapnya lagi.
Kegiatan itu semua di tahun 2018 akan dibantu dikoordinasikan dengan Rachmat Gobel sebagai ketua panitia peringatan 60 tahun Indonesia-Jepang tahun depan.
Sementara anggaran lingkungan hidup Indonesia untuk bantuan dari Jepang akan dikoordinasikan terlebih dulu dengan pihak Bappenas.