Militer Suriah Tak Terpengaruh Gempuran Rudal AS
Serangan ke Suriah pekan lalu telah menghancurkan seperlima pesawat tempur milik pemerintah Suriah.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, DAMASKUS -- Presiden Suriah Bashar al-Assad memastikan, serangan rudal-rudal tomahawk Amerika Serikat ke kawasan pangkalan udara Shayrat, di wilayah tenggara Provinsi Homs, tak melumpuhkan kekuatan militer Suriah.
Assad bahkan menegaskan, militernya masih mampu melakukan serangan ke kelompok pemberontak.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengatakan, serangan ke Suriah pekan lalu telah menghancurkan seperlima pesawat tempur milik pemerintah Suriah.
"Kekuatan tempur kami, kemampuan kami untuk menyerang teroris tak terpengaruh dengan serangan AS itu," kata Assad di Damaskus, dalam wawancara khusus dengan AFP yang dilansir Kamis malam (13/4/2017).
Dalam kesempatan wawancara ini pula, Assad menegaskan, dia hanya akan mengijinkan pihak penyelidik yang netral dan tak berpihak, untuk menyelidiki tuduhan penggunakan senjata kimia di negaranya.
"Kami hanya akan mengijinkan adanya penyelidikan jika pihak yang melakukannya tak berpihak," kata Assad.
"Kami harus memastikan bahwa tim penyelidik dalam delegasi itu datang dari negara-negara netral yang tak akan menggunakannya untuk kepentingan atau tujuan politik," tegas dia.
Sebelum pernyataan ini, negara sekutu Suriah, Rusia telah menggunakan hak veto terhadap sebuah resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut Suriah bekerja sama dalam penyelidikan internasional terkait tuduhan tadi.