Pemilu Perancis Ternyata Masih Diwarnai Isu SARA
Marine Le Pen, satu dari lima kandidat terkuat, merupakan calon perempuan satu-satunya yang dinilai membawa jargon anti Muslim dan anti imigran.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Fenomena anti imigran dan anti Muslim tengah menjamur di Eropa, termasuk di Perancis, yang menggelar pemilihan presiden, Minggu 23 April, waktu setempat.
Marine Le Pen, satu dari lima kandidat terkuat, merupakan calon perempuan satu-satunya yang dinilai membawa jargon anti Muslim dan anti imigran.
Satu pernyataan kontroversialnya menyebut burkini, baju renang perempuan Muslim, sebagai ancaman terhadap tradisi sekularisme di Perancis.
Penembakan polisi di Champ Elysees, pusat Kota Paris, Kamis lalu, dinilai memperkuat elektabilitasnya.(*)
Berita Rekomendasi