Ramdhan Pomanto: Pemimpin Harus Siap Bekerja dalam Badai
"Masyarakat kini bangkit membangun kotanya sendiri dengan program dari hati ke hati
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemimpin kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto (53) yang biasa dipanggil Danny benar-benar menantang arus sebelumnya di mana Makassar sempat berantakan dan banyak korupsi menurutnya sehingga banyak yang terkena kasus oleh KPK.
"Masyarakat kini bangkit membangun kotanya sendiri dengan program dari hati ke hati yang saya buat," papar Danny khusus kepada Tribunnews.com Sabtu (6/5/2017) lalu.
Apabila Property yang berarti investasi menurutnya tak perlu pusing, "Yang penting jangan ada korupsi di situ, maka investasi ini akan datang sendiri."
Paling penting menurutnya adalah menggerakkan semua anggota masyarakat dengan turun ke bawah, menjalin hati ke hati dengan semua anggota masyarakat sehingga semua bangkit kembali membangun kota berpartsipasi dengan baik ke dalamnya.
"Dua tahun kamar hotel muncul 5000 dan kini men jadi sedikitnya 12.000 kamar. Kemajuan ini juga seiring dengan kemajuan masyarakatnya yang kini jauh bertambah cerdas dan memiliki perekonomian meningkat pesat tinggi," tambahnya.
Apabila segi Politik ada yang menentang nya, itu biasa menurutnya.
"Kita bergerak tiap hari dan ber tambah kuat bertambah maju, maka wajar kalau timbul fitnah, karena ada yang iri hati khususnya lawan politik kita. Bagi masyarakat yang penting daya tahan agar semakin kuat menghadapi hal-hal tak benar dengan bukti kemajuan yang kita buat. Kita bangun kepercayaan dengan masyarakat semakin kental sehingga pemda mendapat dukungan kuat. Daya tahan itu muncul kalau ada komunikasi erat dan baik antara pemerintah dengan semua anggota masyarakat, dari hati ke hati."
Dengan Politik gaya bebas Indonesia saat ini, pemimpin harus siap bekerja di dalam badai, tambahnya.
"Kalau tidak siap menghadapi badai, maka tak bisa bangun apa pun, kalau tak berani repot ya susah ya, pembangunan tak akan berlangsung baik."
Lalu apakah Makassar punya tim khusus menghadapi segala macam hoax di masyarakat?
"Saya tak punya tim khusus. Saya hanya memiliki Humas yang secara formal tim ini bekerja menyuluh ke masyarakat dan keterkaitan dengan media."
Kalau melihat tempat lain, tambahnya, "Bahkan ada satu tim khususnya sampai 50 orang."
Paling penting menjalin kepercayaan dengan masyarakat.
"Saya tidak takut kok dengan berbagai hoax tersebut. Dalam riset belum lama ini terungkap 86% masyarakat menginginkan saya kembali menjadi Walikota Makassar tahun depan."
Menurutnya setiap hari dirinya di hoax di fitnah keji sekali.
"Saya hanya ingin membuktikan lewat fakta maka itu yang paling efektif."
Masyarakat saat ini menurutnya sudah cerdas mana yang benar mana yang tidak benar. Kalau ada bukti dengan fakta pasti akan terpukul sendirinya hoax tersebut, ungkapnya lagi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.