Soal Pemecatan Direktur FBI, Trump dan Timnya Tak Kompak
Lebih dari itu, keputusan Trump ini pun mengungkap adanya ketidakselarasan yang terjadi di dalam tim komunikasi kepresidenan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk memecat Direktur Biro Penyelidik Federal (FBI) James Comey, tak hanya menyebabkan badai politik.
Lebih dari itu, keputusan Trump ini pun mengungkap adanya ketidakselarasan yang terjadi di dalam tim komunikasi kepresidenan.
Langkah yang diambil Trump itu telah membawa dia melewati hari-hari yang lebih sulit di sepanjang minggu ini.
Pesan yang disampaikan kepada publik oleh tim komunikasi Gedung Putih tentang isu ini, berbeda dengan apa yang dipikirkan dan disampaikan Trump.
Seperti yang diberitakan AFP, Minggu (14/5/2017), Trump pun dikabarkan marah dengan kondisi itu.
Meski, Trump sempat berupaya membela tim kampanyenya melalui komentar di akun Twitter-nya, beberapa hari lalu.
"Mungkin hal terbaik yang harus dilakukan ke depan adalah meniadakan acara jumpa pers, dan menggantinya dengan tanggapan tertulis. demi keakuratannya?"
Begitu kira-kira kalimat yang diunggah Trump di akun Twitter-nya.
Trump kemudian mempertegas gagasannya itu dalam sebuah wawancara dengan Fox News.
Namun, para kritikus Trump mengatakan, persoalan dalam operasi media tersebut adalah kesalahan Trump sendiri.
Mereka mempertanyakan kemampuan Trump untuk menanamkan kredibilitas kepada anggota timnya sendiri.
Komentar itu terkait perkataan Trump yang menyebut bahwa orang-orang yang mewakili dia dalam berhubungan dengan media, tidak dapat "berdiri di podium" dengan akurasi yang sempurna.
"Dia perlu memberdayakan orang-orang dan juru bicaranya untuk memahami apa yang terjadi dan tidak apa-apa untuk mengkomunikasikannya secara legal kepada dunia," ungkap Josh Earnest.
Earnest adalah mantan Juru bicara Presiden Barack Obama yang berbicara dalam wawancara dengan MSNBC.
"Itu adalah cacat di bagian atas," tegas dia.
Mantan Direktur Komunikasi Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, apa yang terjadi sepanjang minggu ini telah menimbulkan pertanyaan apakah Juru bicara Trump siap, kredibel, dan memiliki kejujuran?
"Itu mengganggu, bukan hanya di Amerika Serikat tapi juga di seluruh dunia," kata Psaki, yang juga mantan Juru bicara Departemen Luar Negeri AS kepada AFP.
Polemik ini bermula ketika Penasihat Presiden mengatakan Trump memecat Comey sebagai tanggapan atas rekomendasi dari Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein.
Namun kemudian disebutkan, pemecatan tersebut telah cukup lama dipertimbangkan Trump.
Sayangnya, komentar Trump ternyata bertentangan dengan keterangan yang diberikan pihak Gedung Putih.
Dalam sebuah kesempatan wawancara dengan NBC News, Trump mengaku telah merencanakan pemecatan Comey, terlepas dari rekomendasi dari pejabat Departemen Kehakiman.