Peneliti Terorisme: Teroris ISIS Memindahkan Medan Perang ke Eropa
Insiden ledakan di konser penyanyi Ariana Grande, Selasa (23/5/2017), dikabarkan telah menewaskan 19 orang dan mencederai 50 orang.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
"Saya lalu melihat remaja-remaja bersimbah darah. Mengerikan," kata Josh lagi.
Seorang saksi mata lain mengatakan dirinya mendengar ledakan saat lampu kembali dinyalakan karena konser telah berakhir.
"Kami awalnya berpikir bahwa itu adalah suara balon. Tapi kami merasakan getaran dari suara itu. Orangtua kami bahkan bisa mendengarnya dari hotel," cerita seorang remaja berusia 16 tahun.
"Saat kami berlari keluar, kami melihat banyak noda darah di tembok," ucap seorang remaja berusia 15 tahun.
Sedangkan, seorang saksi mata lain bernama Majid Khan mengatakan dirinya sempat melihat ada sekitar 20-30 orang terbaring karena cedera.
"Siapapun yang melakukan ini, mereka telah tega melakukannya di sebuah konser yang penuh dengan anak-anak," kata Majid Khan.
Manchester Arena adalah sebuah arena yang biasa digunakan untuk menggelar konser, karena dapat menampung hingga 21 ribu orang di dalam dan dikenal sebagai arena indoor terbesar di Eropa.
Otoritas Inggris memberlakukan pengamanan darurat tingkat tinggi, yang biasanya diberlakukan jika ada bahaya setingkat serangan teror.
Kepolisian setempat juga meminta warga untuk menjauhi area Manchester Arena dan pihak layanan kereta yang melewati lokasi tersebut dihentikan untuk sementara.