Simpatisan ISIS Rayakan Serangan Bom Bunuh Diri Manchester
Pendukung ISIS memuji aksi serangan bom bunuh diri di Manchester sebagai sebuah kemenangan melawan "tentara salib" Barat.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER - Belum ada pernyataan resmi siapa pihak bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di Manchester Arena, Manchester, Inggris, Senin (22/5/2017) tengah malam.
Namun demikian, pendukung atau simpatisan kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) merayakan serangan bom bunuh diri yang menewaskan 22 orang termasuk anak-anak dan 59 orang terluka itu.
Perayaan pendukung ISI terlihat melalui jejaring internet atau media sosial.
Pendukung ISIS memuji aksi serangan bom bunuh diri di Manchester sebagai sebuah kemenangan melawan "tentara salib" Barat.
Baca: Reaksi Pemimpin Eropa dan Trump Atas Serangan Bom Bunuh Diri di Konser Ariana Grande
Dalam satu video berbahasa Inggris, pendukung ISIS menunjuk sebuah lokasi yang bertuliskan kata "Manchester" dan tanggal serangan.
"Ini hanya permulaan. Singa ISIS mulai menyerang tentara salib," kata pria bertopeng dalam video singkat tersebut.
Pendukung ISIS lainnya mengatakan ini adalah serangan balas dendam atas keterlibatan Inggris dalam kampanye pengeboman terhadap ISIS di Irak dan Suriah.
"Tampaknya bahwa serangan bom dari pesawat tempur Inggris atas anak-anak Mosul dan Raqqa kini telah datang ke Manchester," tulis seorang pendukung ISIS.
Michael S. Smith II, seorang analis terorisme mengatakan perayaan oleh kelompok-kelompok pendukung ISIS di media sosial menjadi "indikator kuat" bahwa serangan di Manchester terkait dengan kelompok jihadis.
Baca: Polisi Manchester: Pelaku Seorang Diri dan Tewas di TKP Serangan Bom
Perayaan serupa juga pernah terjadi setelah serangan di Westminster pada bulan Maret lalu dan ISIS akhirnya mengklaim mereka bertangung jawab atas serangan yang menewaskan lima orang tersebut.
Dalam hal ini para penyerang Khalid Masood, tampaknya telah terinspirasi oleh kelompok jihad.
Namun ia tampaknya tidak diperintah langsung oleh pengontrol ISIS.
Klaim tanggung jawab biasanya dikeluarkan melalui kantor berita ISIS yakni Amaq News Agency, sumber berita resmi jihad, dan kemudian disebarkan melalui media sosial.
Memang sering ISIS menunggu beberapa saat setelah serangan di Barat sebelum membuat pernyataan.
Hal ini sebagai stratei untuk memastikan bahwa tidak ada mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut baik oleh al-Qaeda atau kelompok teroris lain. (The Telegraph).