Ini Foto Salman Abedi, Pelaku Bom Bunuh Diri di Manchester yang Tewaskan Anak-anak
Suara dentuman keras terdengar beberapa menit saat konser tersebut berakhir, di Manchester Arena, Manchester.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER - Kepolisian Inggris tengah mencari petunjuk terkait keterlibatan Salman Abedi dalam insiden bom bunuh diri di Manchester, Inggris.
Insiden tersebut terjadi di konser penyanyi pop Ariana Grande, Selasa (23/5/2017), yang menewaskan 22 orang dan mencederai 59 orang.
Suara dentuman keras terdengar beberapa menit saat konser tersebut berakhir, di Manchester Arena, Manchester.
Seorang pemuda berusia 22 tahun bernama Salman Abedi telah disebutkan menjadi terduga pelaku bom bunuh diri di kota tersebut.
Diduga Salman Abedi merupakan pemuda yang menjadi sasaran rekrut jihad dan meledakkan alat peledak diimprovisasi di Manchester Arena, Selasa.
Menurut seorang pengamat terorisme Robin Simcox, Salman Abedi merupakan seorang pemuda yang lahir di tengah keluarga imigran dari Libya.
"Abedi adalah terduga teroris di Inggris yang namanya sudah pernah diidentifikasi oleh Unit Intelijen Militer (MI5)," jelas Robin Simcox.
Salman Abedi diketahui sebagai sosok yang mengancam, namun tak sampai dipikir dapat menimbulkan ancaman besar seperti yang terjadi di Manchester.
Pemuda tersebut juga diketahui tinggal di sebuah daerah bernama Moss Side, yang selama ini kerap dikenal sebagai daerah rawan sasaran rekrut ISIS.
"Banyak orang dari daerah itu yang punya sejarah kriminal, seperti tergabung dalam kelompok-kelompok penjahat atau ISIS," ujar kepala peneliti peminatan ekstremisme di George Washington University, Dr Alexander Meleagrou-Hitchens.
Di media sosial, simpatisan ISIS merayakan insiden itu.
"Satu dari militan kita meledakkan alat peledak di antara kumpulan kafir di Kota Manchester, Inggris," demikian pernyataan yang beredar di Telegram, aplikasi pesan berbalas yang kerap digunakan ISIS.
Namun, baik otoritas Inggris dan tim intel AS belum dapat memeriksa kebenaran klaim tersebut, apalagi detail serangan yang disebutkan dalam klaim itu sedikit keliru.
Anak-anak diketahui termasuk dalam 22 orang korban tewas akibat insiden tersebut.
Itu memang sempat menjadi kekhawatiran besar dari insiden ledakan itu, sebab mayoritas penggemar bintang pop seperti Ariana Grande memang anak-anak dan remaja. (ABC News/NBC News)