Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seorang Pastor dan 200 Warga Filipina Disandera Militan ISIS di Marawi

"Kami ingin hidup beberapa tahun dan dalam kemurahan hati Anda, Bapak Presiden, dalam hati Anda, kami tahu Anda bisa berbuat sesuatu."

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Seorang Pastor dan 200 Warga Filipina Disandera Militan ISIS di Marawi
TIME/Getty Images
Tentara Filipina 

TRIBUNNEWS.COM, MARAWI - Pastor Teresito Suganob, seorang imam Katolik, yang ditawan oleh militan Maute yang berafiliasi dengan ISIS mengatakan ia sedang ditahan bersama 200 tawanan lain.

Mereka yang ditawan termasuk anak-anak, sebagai akibat pertempuran antara militer Filipina dengan militan Maute di sebuah kota Filipina Selatan, di Marawi.

Dalam video yang terlihat di bawah paksaan oleh militan ISIS, Pastor Teresito Suganob mengatakan para militan ingin militer Filipina menarik pasukan dari Marawi.

Lebih sepekan sudah pertempuran terjadi antara militan ISIS dengan militer Filipina.

Seorang rekan Suganob mengkonfirmasi untuk The Associated Press (AP) bahwa orang di dalam video tersebut adalah seorang pastor yang diculik oleh militan Maute.

Namun masih belum diketahui jelas kapan video diambil atau dirilis.

Di dalam tekanan para militan, Suganob menyampaikan pesan lainnya.

BERITA REKOMENDASI

"Kami ingin hidup di hari mendatang, kami ingin hidup," Suganob berkata, berdiri di depan puing-puing dan yang bangunan terlihat terbakar.

Ia pun melanjutkan pesannya kepada Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Dia berkata:

"Kami ingin hidup beberapa tahun dan dalam kemurahan hati Anda, Bapak Presiden, dalam hati Anda, kami tahu Anda bisa berbuat sesuatu."

Uskup Marawi Mgr Edwin de la Pena menegaskan bahwa itu adalah Suganob yang ada dalam video.

"Aku senang melihat bahwa ia masih hidup tapi kami juga sedih karena fakta bahwa teroris siap untuk bernegosiasi berarti mereka tertekan. Mereka juga berkeinginan untuk menjauhkan diri dari situasi itu dan mereka tawar-menawar sandera," katanya dalam sebuah wawancara telepon.

"Itu diambil di Marawi. Saya pikir itu benar-benar asli," katanya, menambahkan bahwa Suganob tampak benar-benar takut ketika ledakan terdengar belakangnya.

Dia memaknai pernyataan Suganob bahwa para sandera lainnya yang bersamanya juga masih hidup.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas