Pemimpin ISIS Asia Tenggara Sudah Kabur dari Medan Pertempuran di Kota Marawi?
Isnilon Hapilon, yang dianggap sebagai pemimpin ISIS di Asia Tenggara, tidak terlihat di zona pertempuran di kota Marawi.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, MARAWI - Salah seorang buronan paling dicari Amerika Serikat diduga telah meloloskan diri dari kota Marawi yang menjadi ajang pertempuran selama lima pekan.
Isnilon Hapilon, yang dianggap sebagai pemimpin ISIS di Asia Tenggara, tidak terlihat di zona pertempuran di kota Marawi.
"Dia (Hapilon) tak terlihat di area ini. Kami mendapatkan sejumlah laporan dia kemungkinan berhasil menyelinap keluar tapi kami masih mengonfirmasi laporan itu," kata Letnan Jenderal Carlito Galvez, panglima daerah militer Mindano Barat.
Galvez, dalam wawancaranya dengan stasiun radio DZBB, membenarkan Hapilon kini dalam pelarian.
"Ya (melarikan diri) karena dia mengalami terlalu banyak korban. Di pihaknya korban tewas lebih dari separuh," ujar Galvez.
Pertempuran di Marawi ini dipicu gagalnya upaya penangkapan Hapilon di tempat persembunyiannya di Marawi pada 23 Mei lalu.
Upaya militer yang gagal itu malah memicu serbuah kelompok militan Islam yang bahkan sempat menguasai sebagain besar wilayah kotaMarawi dan mengibarkan bendera ISIS.
Washington menuduh Hapilon terlibat dalam penculikan tiga warga AS di Filipina pada 2001 dan Hapilon memimpin sebuah faksi kelompok militan Abu Sayyaf yang sudah menyatakan sumpah setia kepada ISIS.
Setelah lima pekan pertempuran sebanyak 300 anggota kelompok militan dan 67 personel militer Filipina tewas.