Remaja Putri Ini Berangkat ke Suriah Gabung ISIS Karena Terpengaruh Melalui Chat di Internet
Mereka ditemukan di satu terowongan dan seorang tentara Irak merekam penemuan mereka, yang videonya beredar di media sosial sejak akhir pekan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, IRAK - Wajahnya tampak lelah, rambutnya penuh dengan debu. Dengan warna kulit yang jauh lebih pucat, remaja belia dengan ini gampang diidentifikasi bukan sebagai remaja Irak saat ditemukan di Mosul, kota yang sejak 2014 dikuasai ISIS dan baru beberapa hari lalu direbut kembali oleh tentara Irak.
Ia ditangkap tentara Irak yang melakukan operasi militer di kawasan Kota Lama Mosul. Bersama remaja ini, ditangkap pula empat perempuan Eropa lain dan beberapa orang yang dikatakan sebagai pendukung ISIS yang berasal dari Rusia, Turki, Kanada, Libia, dan Suriah.
Mereka ditemukan di satu terowongan dan seorang tentara Irak merekam penemuan mereka, yang videonya beredar di media sosial sejak akhir pekan.
Perhatian tentu saja tertarik ke remaja belia berkulit putih tersebut.
Di salah satu foto ia terlihat dikelilingi beberapa anak muda dan seseorang dengan seragam tentara merekam dengan menggunakan telepon genggam.
Menurut media Jerman Die Welt, remaja tersebut diyakini bernama Linda W, murid sekolah berusia 16 tahun yang menghilang dari kota Pulsnitz, di dekat Dresden, sejak tahun lalu.
Sumber-sumber keamanan Jerman kepada koran ini mengatakan yakin bahwa remaja putri yang ditemukan di Mosul tersebut adalah Linda W. Tapi bagaimana ia sampai memutuskan menjadi pendukung ISIS? Bagaimana ia masuk ke Mosul?
Surat ortu palsu
Laporan-laporan dari Jerman menyebutkan bahwa Linda mengalami radikalisasi melalui internet pada pertengahan 2016.
Ia dikatakan tak bahagia di rumahnya dan menjalin kontak dengan para pendukung ISIS di Timur Tengah melalui ruang percakapan dalam jaringan (online chat room).
Kepada polisi, teman-temannya mengatakan bahwa Linda belajar bahasa Arab, membawa Alquran ke sekolah dan sering mengenakan pakaian yang menutupi seluruh badan.
Proses radikalisasi berjalan beberapa waktu dan diduga ia jatuh cinta dengan pendukung atau petempur ISIS yang memintanya meninggalkan Jerman.
Polisi mengatakan ia kemudian memalsukan surat izin dari orang tua yang membuatnya bisa menarik uang tabungan di bank.