Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bocah 10 Tahun Ini Temukan Benda Purba yang Berumur Jutaan Tahun Saat Lagi Main

Hunter, mengira itu adalah tengkorak sapi. Sementara orangtuanya, Michelle dan Kyle Sparks, mengira itu sisa-sisa gajah.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Bocah 10 Tahun Ini Temukan Benda Purba yang Berumur Jutaan Tahun Saat Lagi Main
Nytimes
Bocah laki-laki ini tak sengaja temukan fosil langka berusia 1,2 juta tahun. 

TRIBUNNEWS.COM - Bulan November lalu, Jude Sparks sedang berlari untuk bersembunyi dari adik laki-lakinya, Hunter. Mereka sedang bermain bersama di Las Cruces, New Mexico.

Lalu tiba-tiba Jude tersandung dan terjatuh.

Tidak jauh dari tempatnya jatuh, Jude menemukan sesuatu yang unik. Seperti “fosil kayu”.

“Bentuknya aneh,” ucap bocah berusia 10 tahun itu, dari Nytimes.com.

“Namun saya tahu bahwa itu benda yang langka.”

Hunter, mengira itu adalah tengkorak sapi. Sementara orangtuanya, Michelle dan Kyle Sparks, mengira itu sisa-sisa gajah.

Penasaran, mereka mengambil gambar obyek tersebut untuk diselidiki lebih lanjut.

Berita Rekomendasi

“Ketika kami pulang ke rumah, kami mencoba untuk melakukan penelitian,” kata Sparks.

“Tapi itu tidak cocok dengan gajah. Saya mengira itu adalah hal lain.”

Tetap tidak menemukan jawaban, mereka lantas mengirim email ke seorang profesor biologi di dekat New State University, Dr. Peter Houde.

Jude dan keluarganya berfoto di fosil langka yang tak sengaja ia temukan itu.

Sekali melihat, profesor ini langsung tahu bahwa obyek unik tersebut adalah sisa-sisa Stegomastodon, mamalia purba kuno yang hidup sekitar 1,2 juta tahun yang lalu.

Stegomastodon masih satu spesies dengan gajah namun ia memiliki gading yang lebih besar.

Jude dan keluarganya berfoto di fosil langka yang tak sengaja ia temukan itu. (Nytimes)
Jude dan keluarganya berfoto di fosil langka yang tak sengaja ia temukan itu. (Nytimes) ()

Dr. Houde mengatakan bahwa dia mendapat banyak telepon dan email tentang temuan potensial dari waktu ke waktu. Namun kali ini berbeda.

“Ini benar-benar sangat tidak biasa untuk ditemukan,” jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa sisa-sisa prasejarah sangat rapuh sehingga mereka biasanya hancur sesaat setelah erosi.

Namun Jude beruntung menemukannya dalam keadaan yang tidak hancur.

Pada bulan Mei ini, fosil itu akhirnya digali lagi dan Dr. Houde berharap fosil tersebut dapat diletakkan di universitas.

Ia juga menambahkan bahwa penemuan “fantastis” ini sungguh luar biasa karena yang menemukannya adalah anak kecil. (intisari-online)

Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas