Ayah Paedofil Menggauli Putrinya, Lima Pria Lain Bergiliran
Sebuah pengadilan di Perth, Australia, menolak banding dari seorang ayah yang terbukti menggauli putrinya dan menawarkannya kepada lima pria paedofil.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, PERTH - Sebuah pengadilan di Perth, Australia, menolak banding dari seorang ayah yang terbukti menggauli putrinya dan menawarkannya kepada lima pria paedofil lainnya.
Putrinya masih berusia antara 11 dan 13 tahun ketika pria berusia 43 tahun itu melakukan pelecehan seksual terhadapnya dan juga memaksa putrinya melayani lima pria hidung belang.
Sebagai ayah, pria itu gagal melindungi putrinya.
Dia mengaku bersalah atas lebih dari 60 pelanggaran terhadap anak gadis tersebut, seperti dilaporkan ABC News, Rabu (26/7/2017).
Pria itu mengajukan banding kepada pengadilan tinggi atas putusan pengadilan distrik yang memvonis 22,5 penjara.
Menurut pengacaranya, putusan itu "nyata-nyata berlebihan".
Bandingnya ditolak di Pengadilan Tinggi Ausralia Barat di Pert, kata Muchael Bus, hakim ketua di pengadilan tersebut.
Ini Wanita-wanita Cantik yang Diangkat Jadi Staf Para Menteri Kabinet Kerja Jokowi https://t.co/lvvPUesD9h via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 26, 2017
Dengan putusan pengadilan tinggi tersebut, pria itu harus menjalani hukuman 22,5 tahun di balik jeruji besi, sebelum ia memenuhi persyaratan untuk pembebasan bersyarat.
Hukuman itu dijatuhkan oleh hakim Pengadilan Distrik di Perth, Juni 2017.
Bahwa ayah itu untuk bertemu beberapa pria lain melalui iklan daring dan menawari gadis itu untuk mereka melakukan hubungan seks dengan putrinya. Ayahnya turut menyaksikan atau berpartisipasi.
Dalam beberapa kali pelecehan dan dalam satu rekaman video, gadis itu terdengar berteriak "tolong berhenti".
Pengadilan mendengar bahwa dalam contoh lain ketika gadis tersebut memprotes tentang pelecehan, ayahnya menghukumnya dan menyuruhnya untuk "memulai" lagi.
Jaksa mengatakan, pria tersebut mengaku kepada polisi dalam sebuah pemeriksaan bahwa dia menyesali apa yang telah dilakukannya, namun pelecehan "itu menyenangkan saat berlangsung".
Kejahatan itu digambarkan sebagai contoh paling serius dari sejumlah pelecehan seksual yang pernah didengar dalam sidang di pengadilan pidana di Australia Barat.
Lima orang lainnya dipenjara karena kasus pelecehan atas gadis belia itu dengan hukuman yang dijatuhkan pada mereka mulai dari tiga tahun, sembilan tahun, dan 12 tahun.
Seorang mantan pendeta Australia dihukum pada November 2015 sampai lebih dari 10 tahun penjara atas perannya dalam pelecehan tersebut.