Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menhan Filipina: Pertempuran di Marawi Jadi Pelajaran Berharga bagi Kami

Bagi Pemerintah Filipina, konflik Marawi menjadi sebuah pelajaran besar, terutama di bidang pertahanan negara.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Menhan Filipina: Pertempuran di Marawi Jadi Pelajaran Berharga bagi Kami
AP
Kota Marawi 

Tribunnews/Ruth Vania

TRIBUNNEWS.COM, MARAWI - Bagi Pemerintah Filipina, konflik Marawi menjadi sebuah pelajaran besar, terutama di bidang pertahanan negara.

Menurut Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana, konflik Marawi merupakan contoh kegagalan koordinasi intelijen.

"Apa yang terjadi di Marawi merupakan sebuah pelajaran besar bagi kami di Kementerian Pertahanan," kata Lorenzana, Rabu (26/7/2017).

Lorenzana mengaku, saat dirinya ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan pada 2016 lalu, ia hanya diberitahu bahwa Filipina belum dinodai keberadaan militan ISIS.


"Kami terus menjaga agar keadaannya terus seperti demikian, sampai November kemarin kami melakukan operasi melawan kelompok Maute," jelas Lorenzana.

Berita Rekomendasi

"Setelah itu kami mengubah pandangan kami dan mengatakan bahwa ternyata mereka sudah sampai sini," ucapnya lagi.

Lorenzana mengakui adanya kegagalan pihaknya untuk menyelidiki lebih dalam informasi bocoran dari media soal keberadaan kelompok itu.

"Saat itu kami sedang di Moskow, ketika informasi soal ini muncul. Saya ditanyai media soal itu, tapi kami gagal mengapresiasi informasi tersebut," tutur Lorenzana.

Belakangan, Lorenzana mengetahui soal informasi bahwa ISIS mengimbau pengikutnya yang tak bisa mengabdi ke Suriah atau Irak untuk bertarung di Filipina.

Sudah lebih dari 600 orang tewas dalam konflik di Kota Marawi, Filipina, yang sudah berjalan 63 hari.

Dalam pernyataannya, Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) menekankan upaya pembersihan teroris di Marawi masih berlanjut.

Dari total jumlah korban tewas 607 orang, disebutkan di antaranya termasuk 453 teroris dan 45 warga sipil.

"Dalam upaya membasmi teroris dari Kota Marawi, sebanyak 109 anggota pasukan kami gugur sejak hari pertama hingga hari ke-63," demikian isi pernyataan tersebut.

Berdasarkan informasi terakhir jumlah teroris yang tersisa di kota tersebut tinggal berjumlah sekitar 70 orang.

Namun, warga setempat masih belum diperbolehkan untuk kembali ke kota mereka, lantaran dianggap masih belum aman. (Inquirer)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas