Hampir 500 Tersangka Percobaan Kudeta Di Turki Hadapi Persidangan
Hampir 500 tersangka, termasuk sejumlah Jenderal dan pilot militer dihadapkan ke pengadilan Turki, Selasa (1/8/2017).
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Hampir 500 tersangka, termasuk sejumlah Jenderal dan pilot militer dihadapkan ke pengadilan Turki, Selasa (1/8/2017).
Mereka dituduhan memimpin percobaan kudeta yang gagal pada tahun lalu.
Mereka pun didakwa melakukan serangan dari sebuah pangkalan udara di Ankara.
Ulama yang tinggal di Amerika Serikat (AS) Fethullah Gulen menjadi terdakwa utama dalam kasus kudeta tersebut dan akan disidangkan secara in absentia.
Mantan Panglima Angkatan Udara Akin Ozturk dan terdakwa lainnya ditempatkan di pangkalan udara Akinci, di pinggiran ibukota Ankara, dituduh mengarahkan kudeta dan pengeboman bangunan pemerintah, termasuk Parlemen.
Baca: Presiden Maduro Dituding Culik Pemimpin Oposisi Venezuela Dari Rumahnya
Sedangkan sebanyak 486 tersangka menghadapi hukuman di penjara untuk kejahatan yang termasuk melanggar Konstitusi, pembunuhan, berusaha untuk membunuh Presiden dan menggulingkan pemerintah yang sah.
Sidang perdana yang berlangsung di Turki sehubungan dengan kudeta pada 15 Juli 2016 yang mengakibatkan kematian 249 orang.
Sebanyak 30 pelaku kudeta juga tewas.
Pemerintah mengatakan kudeta dilakukan pengikut gerakan Gulen, meskipun Gulen menyangkal terlibat dalam kudeta tersebut.
Pemerintah mengatakan pangkalan udara Akinci digunakan sebagai markas mereka dalam melaksanakan kudeta.
Kepala Militer Turki Jenderal Hulusi Akar dan para komandan lain sempat menjadi tawanan selama beberapa jam saat malam kudeta.
Pada hari Selasa ini, 41 terdakwa itu diarak dari penjara mereka ke pengadilan.
Mereka diborgol, dengan dua petugas polisi khusus di kanan kirinya dan dijaga ketat perwira-perwira pasukan khusus bersenjata.