Penculikan Pemimpin Oposisi di Venezuela, Presiden Maduro Dituding sebagai Dalang
Kedua pemimpin oposisi itu telah menyerukan kepada masyarakat Venezuela untuk bergabung dalam aksi unjuk rasa memprotes sikap Maduro.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, CARACAS - Dua pemimpin oposisi Venezuela Leopoldo Lopez dan Antonio Ledezma diculik dari rumahnya, Senin (31/7/2017) malam waktu setempat.
Kedua pimpinan tersebut padahal berstatus sebagai tahanan rumah. Dan, penculikan itu diakui oleh anggota keluarga mereka, Selasa (1/8/2017).
Kepada media, keluarga menambahkan bahwa Presiden Nicolas Maduro bertanggung jawab atas nasib kedua pemimpin oposisi tersebut.
Dalam beberapa hari terakhir, kedua pemimpin oposisi itu telah menyerukan kepada masyarakat Venezuela untuk bergabung dalam aksi unjuk rasa memprotes sikap Maduro.
Maduro diketahui berada di belakang pembentukan badan legislatif atau majelis konstituen, Minggu (30/7/2017).
Pemungutan suara untuk majelis tersebut telah diboikot oleh oposisi dan telah mendapat kritik dari seluruh dunia sebagai serangan terhadap kebebasan demokratis.
"Dini hari, saat otoritas kediktatoran menculik Leopoldo di rumah saya," tegas isteri Lopez, Lilian Tintori dalam akunnya di Twitter, seperti dilansir Reuters dan TIME serta AP, Selasa (1/8/2017).
Dia pun menyertakan link sebuah video mengenai kejadian Lopez dipaksa dibawa ke dalam kendaraan yang tertulis Sebin. Sebin adalah badan intelijen Venezuela.
Isteri Ledezma, Vanessa Ledezma juga memposting video yang serupa, saat suaminya Ledezma dibawa masuk kedalam sebuah mobil bertuliskan Sebin.
Selama ini Lopez sudah diberikan tahanan rumah pada bulan Juli lalu, setelah tiga tahun penjara karena perannya dalam gerakan anti-pemerintah melalui aksi protes jalanan pada tahun 2014.
Pembebasannya dianggap merupakan terobosan dalam kebuntuan politik di negara ini.
Sementara Ledezma sudah menajdi tahanan rumah pada tahun 2015 setelah dipenjarakan atas tuduhan memimpin sebuah kudeta melawan Maduro. (REUTERS/TIME/AP)