Kepolisian Filipina Bunuh 21 Orang Terkait Kasus Narkoba Dalam Satu Malam
Kepolisian Filipina menembak mati 21 orang terkait kasus Narkoba dalam satu malam.
Editor: Adi Suhendi
![Kepolisian Filipina Bunuh 21 Orang Terkait Kasus Narkoba Dalam Satu Malam](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/warga-mengelilingi-mayat-seorang-pengguna-narkoba-yang-diduga-dibunuh-di-manila_20170816_152430.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, MANILA – Kepolisian Filipina menembak mati 21 orang terkait kasus Narkoba dalam satu malam.
Tindakan tersebut sebagai bentuk keseriusan pemerintah Presiden Rodrigo Duterte dalam emerangi peredaran gelap Narkoba.
Polisi melakukan penggerebekan di beberapa tempat di dekat Manila, ibu kota Filipina, seperti dilaporkan kantor berita Agence France-Presse, Selasa (15/8/2017).
Dalam operasi satu malam saja, antara Senin (14/8/2017) malam hingga Selasa dini hari, di pinggiran kota Manila, polisi membunuh 21 orang.
Baca: Banjir Bandang Sierra Leone Picu Longsor, 312 Orang Tewas
Penggerebekan kali ini merupakan yang paling mematikan dalam operasi pemberantasan narkoba yang dicancangkan Presiden Duterte sejak ia yang menjabat pada pertengahan 2016.
Duterte menang telak dalam Pilpres 2016 setelah ia menjanjikan perang yang belum pernah terjadi sebelumnya melawan peredaran narkoba yang hingga saat ini telah menewaskan ribuan orang.
Penggerebekan terbaru di dekat Manila itu menyebabkan korban tewas terbesar sejak petugas membunuh 16 orang, termasuk seorang walikota, dalam operasi di Filipina selatan pada 30 Juli 2017.
Baca: Kakek 76 Tahun Menangkan Kontes Ketampanan di Brasil, Seperti Ini Tampangnya
Catatan polisi dari Provinsi Bulacan, pusat industri kecil di Manila utara, mengatakan, mereka telah menggelar 26 operasi anti-narkoba di 12 kota, menyebabkan 21 "tokoh obat terlarang" tewas.
Selain jatuhnya korban jiwa, polisi juga menangkap 64 tersangka, menyita 21 senjata api dan sekitar 100 gram metamfetamin, yang dikenal sebagai "sabu" menurut catatan polisi.
Menurut rincian, 21 orang itu tewas dalam 16 operasi terpisah.
Semua korban tewas itu memiliki senjata yang mengancam keselamatan polisi.
Baca: Ratu Elizabeth II Diisukan Turun Takhta Jika Masih Hidup Hingga Usia 95 Tahun