Negara Ini Buat Aturan Perempuan Berwajah Buruk dan Berjerawat Dilarang Jadi Guru
Para calon guru perempuan yang mengidap kanker, kandung kemih, buta warna dan tidak memiliki keturunan, juga dilarang menjadi guru di Iran.
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, IRAN - Departemen Pendidikan Iran melarang para calon guru perempuan berwajah buruk, agar tidak mengajar di sekolah-sekolah dan tempat pendidikan lainnya.
Dilansir Serambinews.com dari Metro.co.uk, larangan itu termasuk dalam daftar panjang yang dikeluarkan departemen pendidikan Iran, Jumat (25/8/2017).
Di antara daftar panjang itu, termasuk pula penyakit bawaan atau cacat tubuh yang disandang para calon guru seperti, mata juling, wajah penuh jerawat, penderita kulit eksim, goresan di wajah atau penderita cacat anggota tubuh lain.
Para calon guru perempuan yang mengidap kanker, kandung kemih, buta warna dan tidak memiliki keturunan, juga dilarang menjadi guru di Iran.
Baca: Kasus perkosaan guru spiritual di India: 23 orang tewas akibat kerusuhan
Daftar larangan itu menjadi viral di media sosial, setelah diunggah oleh kantor berita resmi Iran, FARS.
Dalam uraiannya, FARS menyarankan agar para calon guru menjalani pemeriksaan lebih lama, untuk mengetahui kelainan medis dalam tubuhnya, ketimbang tes ketrampilan dan kurikulum menjadi guru.
Para pengguna media sosial mengecam peraturan baru itu, dan menyebut ‘’Larangan itu sebagai diskriminatif bagi kaum wanita dan melanggar hak-hak asasi manusia,’’ kata mereka.
Bahkan ada yang menyebutkan, bila larangan itu diterapkan maka Stephen Hawking, ahli fisika Inggris itu, dilarang mengajar di Iran.
Baca: Wanita Berambut Pirang yang Digerebek di Hotel Bertarif Rp 1 Juta Sekali Kencan
Seorang penasehat Presiden Hasan Rouhani berjanji untuk menyelidiki lagi daftar larangan itu.
Seorang juru bicara kementerian pendidikan Iran mengatakan pada Harian Etemad yang terbit di Teheran, peraturan baru yang merugikan calon guru itu harus dicabut dan daftar panjang itu akan direvisi lagi.
Seperti diketahui, guru perempuan diizinkan mengajar di sekolah-sekolah Iran, dengan mengenakan jilbab.(Metro.co.uk)