Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ribetnya Membuat Pedang Para Samurai Jepang, Bisa 3 Bulan Bahkan Setengah Tahun

Tidak mudah membuat pedang bagi para samurai (kesatria Jepang). Bisa menghabiskan waktu sedikitnya 3 bulan bahkan bisa setengah tahun.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Ribetnya Membuat Pedang Para Samurai Jepang, Bisa 3 Bulan Bahkan Setengah Tahun
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Pedang-pedang para Samurai (kesatria Jepang) yang berkualitas utama. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tidak mudah membuat pedang bagi para samurai (kesatria Jepang). Bisa menghabiskan waktu sedikitnya 3 bulan bahkan bisa setengah tahun untuk satu pedang.

Belum lama ini Tribunnews.com mengunjungi tempat pembuatan pedang di Setouchi Wakayama.

Ternyata prosesnya membutuhkan waktu yang alam dan banyak sekali para ahli pedang dengan keahlian masing-masing terlibat dalam satu proses pembuatan pedang.

Proses pertama dengan pemilihan jenis bahan yang terbaik adalah jenis Tamahagane (permata baja) yang dipilih dari bijih besi dengan proses yang sangat teliti.

Bahan baja terbaik ini ditempa bersama. Umumnya sulit dilakukan sendiri, dan biasanya dikerjakan bertiga di tungku panas bisa 1.300 derajat Celcius.

Proses penempaan besi terbaik ini disebut Katanakaji yang terus ditempa (dipukul) dengan palu berberat sekitar 8 kilogram berulangkali dan bergantian, agar menjadi satu besi panjang katana (pedang) yang bagus dan rata (sedikit melengkung).

Berita Rekomendasi

Pembuatan katana panjang itu pun ternyata bukan sekadar membentuk besi pedang panjang saja, ternyata dengan cara dilaminasi besi baja kualitas terbaik, lalu ditempa lagi hingga jadi katana dengan bentuk terbaik.

Baca: Jepang Kerahkan Dua Pesawat Pendeteksi Nuklir Udara Pasca Uji Coba Nuklir Korut

Pedang yang selesai ditempa membentuk pedang yang baik, ditandai dengan clay dan batubara serta bubuk polish agar nantinya bisa mengkilat.

Pekerjaan pelapisan ini termasuk ke mata pedang yang dilakukan tipis saja.

Sedangkan di bagian badan pedang pelapisan itu juga dengan menandai pedang berdesain bergelombang yang dinamai Hamon, yang akan muncul lebih jelas saat proses penggosokan. Lalu dibakar sedikit lagi, didinginkan.

Pedang-pedang para Samurai (kesatria Jepang) yang berkualitas utama.
Pedang-pedang para Samurai (kesatria Jepang) yang berkualitas utama. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Setelah itu proses kedua disebut Togishi yaitu mempertajam pedang dan memoleskan polish supaya mengkilat.

Upaya ini menurut Shinichi Fukutake, ahli togishi Jepang, dilakukan berkali-kali dengan menggunakan tujuh batu pengasah khusus dan berbeda.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas