Kesaksian Wartawan BBC: Saya Melihat Desa Warga Rohingya Sengaja Dibakar
"Syarat untuk mengikuti perjalanan ini adalah kami harus selalu berkelompok, tak boleh jalan sendirian."
Editor: Johnson Simanjuntak
"Kami langsung memutuskan untuk melihat dari dekat dengan melewati persawahan. Kami melihat api masih menyala dari beberapa rumah." kata dia.
"Seluruh rumah di desa ini habis terbakar hanya dalam waktu sekitar 20-30 menit."
Sengaja dibakar
Head mengatakan, saat kelompok wartawan berjalan memasuki desa, terlihat sekelompok anak muda berbadan kekar yang menenteng parang dan pedang.
"Ketika kami berusaha mewawancarai, mereka menolak direkam dengan kamera," ujarnya.
"Namun rekan saya, seorang warga Myanmar, bisa berbicara dengan mereka."
"Mereka mengaku warga Rakhine. Salah seorang di antaranya mengakui sebagai orang yang memulai membakar rumah-rumah di desa itu," sebut Head.
Pemuda itu pun mengaku bahwa aksi yang mereka lakukan dibantu oleh aparat kepolisian.
"Kami masuk lebih jauh dan melihat madrasah yang atapnya juga terbakar. Api dengan cepat menyebar ke beberapa rumah di sekitarnya," ujar Head lagi.
"Tidak ada orang di desa ini. Orang-orang yang baru saja kami temui adalah pelaku pembakaran."
"Di jalan desa, kami melihat peralatan rumah tangga, mainan anak-anak, dan pakaian perempuan berserakan," ungkap dia lagi.
Head pun mengatakan, di tengah jalan rombongan wartawan menemukan jeriken bensin yang terserak.
"Semua rumah di desa itu habis terbakar, yang terlihat hanya sisa-sisa puing berwarna hitam." kata Head.(Glori K. Wadrianto/BBC Indonesia)
Berita telah dipublikasikan Kompas.com dengan judul: "Saya Melihat Desa Warga Rohingya Sengaja Dibakar..."