Semakin Banyak Uang Tunai Dibuang di Tempat Sampah Tanpa Ketahuan Siapa Pemiliknya
Banyak hal atau kemungkinan uang tunai banyak sekali jutaan yen terbuang di tempat sampai di Jepang.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kecenderungan akhir-akhir ini menunjukkan peningkatan jumlah uang tunai dibuang di tempat sampah tanpa ketahuan siapa pemiliknya. Tahun 2011 besar sekali jumlah uang tunai yang dibuang, lalu menurun tahun 2012, tetapi terus meningkat hingga kini sejak 2012 tersebut.
"Banyak hal atau kemungkinan uang tunai banyak sekali jutaan yen terbuang di tempat sampai di Jepang. Ada yang sengaja dibuang oleh mafia Jepang (yakuza) di masa lalu, ada pula karena orang tua (lansia) menyembunyikan uangnya, tak memberitahu anggota keluarganya, saat dia meningga, barang-barang dibuang, ikut terbuang uang yang disembunyikan di dalam barang-barang tersebut, sampailah ke tempat sampah," ungkap sumber Tribunnews.com di kepolisian Jepang.
Paling banyak kini adalah akibat orangtua menyembunyikan uangnya, tak diberitahu kepada anggota keluarganya. Ketiga dia meninggal, barang di mana di dalamnya ada uang tunai yang disembunyikan, ikut terbuang ke tempat sampah. Barang di rumah berisi uang di dalamnya ini biasa di sebuat Tansu Yokin.
Uang yang terpendam di rumah warga Jepang per tanggal 31 Agustus 2017 sekitar 44,96 triliun yen yang berarti seperempat dari uang tunai Yen yang beredar di dunia, atau kenaikan 7% dibandingkan tanggal yang sama tahun 2016.
Menurut Hideo Kumani, Kepala ekonomis lembaga penelitian Asuransi Dai-ichi Jepang, "Banyak hal yang membuat lansia menarik dananya disimpan di rumahnya sendiri. Suku bunga sangat kecil sangat tidak menarik. Harus keluarkan uang bolak balik ke bank dianggap merepotkan. Akibatnya uang tunai banyak jutaan yen disimpan di rumah para lansia di Jepang saat ini," paparnya.
Menurut statistik bank sentral Jepang (BOJ) jumlah uang tunal lembaran yang beredar di dunia ada 100 triliun yen, yang berarti pertama kali melewati angka 100 triliun yen dalam sejarah Jepang per Desember 2016.
Memang uang kalau diambil dari bank lalu dipakai buat konsumsi, hal itu hanya untuk dalam negeri Jepang saja, masih wajar. Tetapi kalau uang tunai di simpan di rumah saja tidak bergerak, lalu terbuang ke tempat sampai, rasanya ini memang sangat menggelikan bahkan dapat memberikan citra buruk pada perekonomian Jepang.
Data penemuan uang tunai oleh kepolisian Jepang di tempat sampah per 31 Maret 2017 sebanyak 17,7 miliar yen. Jumlah ini kemungkinan besar akan terus meningkat karena semakin banyak lansia meninggal dan uang tunai disembunyikan tidak diberitahukan ke siapa pun. Lalu pembuangnya juga tidak memeriksa barang tersebut, larilah uang tunai tak bertuan ke tempat sampah.
Perundangan di Jepang menuliskan, apabila kita menemukan uang tunai di tempat sampah, lalu tidak dilaporkan kepada polisi, bahkan uang tunai kita bawa pulang, maka kita dapat dikenakan tindak pidana perampokan juga, dan hukumannya sangat berat, walaupun mengambil uang tunai itu dari tempat sampah.
Itulah sebabnya umumnya orang Jepang tidak pernah mengambil uang berapa pun yang ditemukan di tempat umum. Tetapi langsung memberikan uang tak bertuan itu ke petugas setempat, baik petugas kereta api, petugas polisi, atau petugas fasilitas umum lainnya (rumah sakit dan sebagainya).
Belum lama uang tunai ditemukan di Gunma sebesar 42 juta yen di tempat sampah. Juga di tempat sampah di Ishikawa ditemukan uang tunai sebesar 20 juta yen.