Istri PM Israel Dituduh Korupsi Gara-gara Pesan Makanan hingga Rp 1,3 Miliar
Sedangkan Kasus 2000 menyangkut upaya-upaya PM Netanyahu untuk menjamin peliputan yang positif oleh sebuah surat kabar Israel.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, YERUSALEM - Istri perdana menteri Israel, Sara Netanyahu, sudah mendapat informasi bahwa dia mungkin akan didakwa oleh Kejaksaan Agung terkait dugaan penyalahgunaan dana negara.
Dia dituduh menggunakan dana negara untuk kepentingan pribadi, seperti makan malam dan pesanan makanan senilai 359.000 shekel (mata uang Israel) atau sekitar Rp 1,3 miliar, demikian laporan BBC.
Sehari sebelum pengumuman Jaksa Agung, Avichai Mandelblit, Jumat (8/9/2017), Perdana Menteri sudah membantah berita-berita di media lewat halaman Facebook bahwa "semua klaim atas Sara Netanyahu tidak masuk akal dan akan terbukti tidak berdasar".
Masih belum jelas dampak politik dari pengumuman tersebut atas Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang juga sedang menghadapi penyelidikan atas dua kasus dugaan korupsi.
Baca: Kekejaman Penjara Assad Suriah: Zahira Diperkosa 5 Tentara Selama 14 Hari
Yang pertama, yang dikenal dengan Kasus 1000, terkait dengan hadiah-hadiah yang diduga diterima perdana menteri dan keluarganya dari sekelompok pengusaha.
Sedangkan Kasus 2000 menyangkut upaya-upaya PM Netanyahu untuk menjamin peliputan yang positif oleh sebuah surat kabar Israel.
Tuduhan yang dibantah tegas oleh Netanyahu yang sudah menjabat sebagai perdana menteri selama 11 tahun dalam empat masa jabatan.
Sementara kasus yang menyangkut istrinya -yang menurut Kementerian Kehakiman sebagai 'skandal pemesanan makanan'- bersumber dari upaya Sara dan seorang asisten yang diduga memberi kesan seolah-olah tidak ada koki di kediaman resmi perdana menteri pada masa 2010-2013.
Padahal, menurut Kementerian Kehakiman, ada juru masak yang bertugas.
Dengan alasan tidak adanya koki maka bisa diperoleh dana negara untuk penyediaan makanan dari luar, yang memang ditanggung jika tidak ada koki, seperti tertulis dalam pernyataan Kementerian Kehakiman Israel.
"Dengan cara ini, ratusan makanan dari beberapa restoran dan koki senilai 359.000 shekel diterima dari negara secara curang," demikian bunyi pernyataan tersebut.
Kepemimpinan PM Netanyahu -dengan dukungan Partai Likud yang beraliran konservatif- saat ini relatif stabil di tengah perekonomian Israel yang menguat.