Bangladesh Desak Myanmar Pulangkan Pengungsi Rohingya
Hasina menegaskan bahwa Pemerintah Myanmar harus menghentikan konflik yang terjadi.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, DHAKA - Pemerintah Bangladesh mendesak Myanmar untuk memulangkan sekitar 370 ribu pengungsi Rohingya ke Rakhine, Myanmar.
Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, melakukan kunjungan ke tempat-tempat pengungsian warga Rohingya di Kutupalong, Cox's Bazar, Bangladesh, Selasa (12/9/2017).
Dalam kesempatan itu, Hasina mengaku telah kehabisan kata-kata untuk mengecam Myanmar atas konflik di Rakhine.
Hasina menegaskan bahwa Pemerintah Myanmar harus menghentikan konflik yang terjadi.
"Pemerintah Myanmar seharusnya menangani situasi ini secara sabar dan tak membiarkan pasukan badan penegak hukum untuk menyerang warga," ucap Hasina.
"Apa kejahatan yang dilakukan oleh kaum perempuan, anak-anak, dan orang-orang tak bersalah? Mereka tidak bertanggungjawab atas semua ini," katanya lagi.
Hasina menekankan bahwa Bangladesh akan tetap menerima pengungsi Rohingya, namun Myanmar harus "mengupayakan pemulangan warganya".
Selain itu, Hasina juga meminta PBB dan komunitas internasional untuk membantu menjamin keselamatan pengungsi Rohingya di negaranya.
Menurut laporan PBB, Selasa, sudah ada sebanyak 370 ribu orang, lebih dari sepertiga jumlah populasi penduduk Rohingya di Myanmar, mengungsi di Bangladesh.
Bagi Bangladesh, warga Rohingya merupakan warga Myanmar, namun Myanmar tidak menganggap warga Rohingya sebagai warga negaranya.
Baca: Desmond: Surat Pak Fadli Zon ke KPK Salah Kaprah
Pemimpin Politik Myanmar, Aung San Suu Kyi, mengatakan pemerintah mengupayakan yang terbaik untuk melindungi semua orang dari konflik.
Namun, Suu Kyi tidak mengacukan kalimatnya secara langsung pada warga Rohingya, yang selama ini dianggap menjadi korban dalam konflik itu.
Suu Kyi menuai kritik dan kecaman karena dianggap bungkam terhadap perlakuan Myanmar terhadap warga Rohingya, yang dinilai kerap menerima diskriminasi. (The Guardian/Aljazeera)