Halimah Yacob Janji Akan Jadi Presiden untuk Semua Golongan
Halimah menekankan bahwa dirinya akan mengabdi untuk semua golongan rakyat Singapura.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Resmi ditetapkan jadi Presiden Singapura, Halimah Yacob berjanji akan menjadi presiden untuk semua golongan.
Halimah menjadi satu-satunya kandidat Pemilihan Presiden Singapura 2017 yang menerima Sertifikat Kelayakan dari Departemen Pemilu Singapura, Senin (11/9/2017).
Ini artinya warga Singapura tak perlu lagi melakukan pemungutan suara pada akhir pekan mendatang, sebab hanya Halimah yang dinyatakan sah untuk maju ke kursi kepresidenan.
Mulai Rabu (13/9/2017), Halimah resmi menjadi Presiden Singapura dan menjabat hingga enam tahun ke depan, menjadikannya muslimah Melayu pertama yang mengemban tugas tersebut.
Dalam pidato singkatnya, Halimah menekankan bahwa dirinya akan mengabdi untuk semua golongan rakyat Singapura.
"Meski ini merupakan pilpres khusus, saya bukanlah presiden khusus untuk satu golongan saja," ucap Halimah.
"Saya adalah presiden bagi semua golongan, tak peduli ras, bahasa, agama, atau kepercayaannya. Saya mewakili semua. Pengabdian saya adalah hanya untuk Singapura dan rakyatnya," katanya.
Sebagai seorang presiden keturunan Melayu kedua Singapura, Halimah mengaku bangga akan Singapura yang berpenduduk multi-budaya dan multi-ras.
Baca: Djarot Ingin Remaja SMA Jakarta Bisa Jadi Anggota Polri
Selain itu, sebagai seorang presiden perempuan pertama Singapura, Halimah menegaskan bahwa tiap perempuan bisa mengaspirasi hingga ke posisi jabtan tertinggi sekali pun jika bekerja keras.
"Kami memerlukan kerja sama rakyat Singapura untuk bahu-membahu mencapai yang terbaik. Kita sampai sekarang ini belum mencapai puncak," kata Halimah lagi.
"Saya minta Anda fokus pada kesamaan yang kita punya, bukan pada perbedaan yang kita punya," ujarnya.
Setelah ditetapkan secara resmi menjadi presiden, Halimah akan dilantik di Istana Kepresidenan, Kamis (14/9/2017), mendatang.
Di balik kesuksesannya mencapai jabatan kenegaraan tertinggi tersebut, Halimah memulai kehidupan dan karier berpolitiknya dari nol.
Sejak kecil, Halimah tumbuh di tengah keluarga yang bersusah payah dalam menyambung hidup.
Ayah Halimah yang berprofesi sebagai satpam meninggal dunia saat Halimah masih berusia delapan tahun.
Itu membuat ibu Halimah terpaksa mencukupi kebutuhan lima anaknya dengan berjualan nasi padang menggunakan gerobak.
Pengalaman sulit itulah yang membuat Halimah kemudian berniat untuk mengubah nasib hidupnya dan keluarga demi melanjutkan hidup.
Halimah lalu menyelesaikan studinya, meraih gelar sarjana hukum, terjun ke dunia politik, dan meraih posisi di kursi kepresidenan.
Pada 6 Agustus 2017, Halimah mengumumkan niatnya untuk maju ke Pemilihan Presiden Singapura 2017, yang kemudian dimenangkan secara cepat olehnya. (Star Online)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.