Konsernya Jadi Sasaran Penembakan, Penyanyi Country Jason Aldean Mengaku Patah Hati
Penyanyi country Jason Aldean mengaku patah hati atas insiden penembakan massal yang menyasar konsernya.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, NEVADA - Penyanyi country Jason Aldean mengaku patah hati atas insiden penembakan massal yang menyasar konsernya.
Peristiwa penembakan terjadi di dekat Hotel dan Kasino Mandalay Bay, sebuah resort di Las Vegas, Nevada, AS, Minggu (1/10/2017) malam.
Semua berawal saat suara tembakan terdengar di tengah gelaran sebuah festival musik country, yang diadakan di seberang Mandalay Bay.
Baca: Polisi Buru Pelaku Penembakan di Kasino Las Vegas
Arah tembakan dikatakan datang dari lantai 32 Mandala Bay.
Saat kejadian, Jason Aldean tengah mempersembahkan penampilan penutup festival musik yang berakhir pada malam itu, setelah diadakan tiga hari mulai Jumat (29/9/2017).
Suara tembakan sempat menghentikan penampilan Aldean dan grup musiknya, seraya lampu panggung dimatikan dan semua yang ada di panggung pergi menyelamatkan diri.
Baca: Ini 5 Fakta Mengejutkan Korban Bentrokan Bonek VS Pendekar PSHT, Firasat Sampai Tinggalkan Bayi
Hal itu disusul ribuan pengunjung festival musik yang langsung tiarap dan panik melarikan diri.
Menurut media asing, pengunjung festival musik saat itu berjumlah sekitar 30 ribu orang.
Senin (2/10/2017), Aldean mengabarkan pada publik bahwa dirinya baik-baik saja, melalui sebuah unggahan foto di Instagram.
"Minggu malam lalu sangat mengerikan. Saya tidak tahu harus mengatakan apa, tapi saya ingin semua orang tahu bahwa saya dan kru saya baik-baik saja," tulis Aldean.
Aldean lalu mengungkapkan kesedihannya atas insiden tersebut.
"Saya sangat patah hati dan sedih karena ini terjadi pada orang-orang yang justru ingin menikmati Minggu malam itu, yang seharusnya menyenangkan," lanjutnya.
Menurut Sheriff Joseph Lombardo dari Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas, korban cedera sudah berjumlah 200 orang.
Baca: Ini Kronologi Bentrok Bonek VS Perguruan Silat PSHT, Penyebab Diduga Salah Paham
Sedangkan, jumlah korban tewas telah mencapai setidaknya 50 orang, menjadikan insiden tersebut sebagai kejadian penembakan massal paling mematikan sepanjang sejarah AS.
Lombardo mengonfirmasi bahwa terduga pelaku penembakan yang tewas dilumpuhkan kepolisian sudah diidentifikasi.
Diketahui sosok tersebut bernama Stephen Paddock, seorang pria berusia 64 tahun.
Dikatakan Paddock dilumpuhkan setelah polisi menggerebek tempat persembunyiannya di Mandala Bay menggunakan alat peledak.
Baca: Begini Lokasi Wisata Negeri di Atas Awan yang Jadi Viral di Medsos
Polisi mengumumkan bahwa pihaknya sedang memburu seorang perempuan Asia bernama Marilou Danley, yang diketahui sempat menemani Paddock sebelum melakukan aksinya.
Kejadian tersebut terus ditangani kepolisian hingga Senin (2/10/2017) dini hari dan warga setempat didesak agar menghindari daerah sekitar lokasi kejadian.
Polisi telah menutup akses jalan di sekitar lokasi dan pihak Bandara Internasional McCarran telah mengalihkan sejumlah penerbangan akibat insiden tersebut. (E! Online/New York Times)