Stephen Paddock yang Membantai Puluhan Orang di Las Vegas Dikenal Gila Berjudi
Pihak berwenang mengatakan dia adalah seorang pensiunan akuntan yang memiliki lisensi untuk menerbangkan pesawat
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Saudaranya, Bruce Paddock, menjelaskan kepada NBC bahwa dia mendapat pemasukan dari gedung apartemen, yang dimiliki dan dikelola bersama ibunya, yang tinggal di Florida.
Penyidik sudah melakukan pemeriksaan atas rumah dua kamar miliknya, yang berada dalam kawasan kompleks para pensiunan di Mesquite, sekitar satu jam perjalanan mobil dari Las Vegas.
Quinn Averett dari Kepolisian Mesquite mengatakan rumah itu 'rapi, bersih, dan tidak ada yang luar biasa."
Paddock pindah ke sana pada tahun 2013 dari Texas, seperti terlihat dalam catatan properti.
Saudaranya yang lain, Eric Paddock, mengatakan kepada koran Las Vegas Review-Journal, "Seperti asteroid yang jatuh di atas keluarga kami."
"Tidak ada alasan untuk kami membayangkan Stephen akan melakukan sesuatu yang seperti ini."
Kepada para wartawan, Eric menambahkan bahwa saudaranya itu 'sama sekali tidak keranjingan senjata api' dan 'tidak memiliki latar belakang militer'.
"Dia seorang pria yang tinggal di sebuah rumah di Mesquite, menyetir dan berjudi di Las Vegas. Dia berkegiatan, makan burritos."
Namun disebutkan dia memiliki beberapa senjata yang legal. "Dia mungkin memiliki satu senjata (laras) panjang, namun disimpannya di tempat aman," tambah Eric seperti dikutip Stasiun TV CBS News.
Tahun 2012, Paddock pernah mengajukan gugatan hukum dengan landasan kelalaian atas Hotel The Cosmoplitan di Las Vegas karena dia terjatuh akibat 'halangan' di lantai.
Namun gugatan hukum itu ditarik oleh kedua belah pihak pada tahun 2014.
Penyidik juga sudah mewawancarai pasangan satu rumahnya, Marilou Danley, yang 'tidak lagi dicari sebagai orang yang ingin diketahui'.
Perempuan berusia 62 tahun itu diyakini sebagai pacar Paddock dan -menurut polisi- tidak bersamanya ketika masuk ke hotel Mandalay Bay.
Ditambahkan bahwa Paddock memanfaatkan 'beberapa identifikasi' milik Danley.
Jumlah korban jiwa yang jatuh akibat aksinya merupakan yang terbesar sepanjang sejarah modern Amerika Serikat.